Halo sahabat hoecken, masih sering gak sih kalian bertemu dengan orang yang sering “berbicara kasar” seperti menyebutkan binatang-binatang di kebun Binatang, serta kata-kata yang menginspirasi para pendengarnya.
Sebenarnya, kenapasih mereka begitu? “Kata-kata kasar atau kata mutiara” itu ada yang disengaja dan tidak. Kata mutiara yang disengaja biasanya dilakukan orang agar dibilang cool, gaul, atau agar terlihat dewasa. Berkata kasar sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor mulai dari lingkungan dalam bentuk meniru orang-orang disekitar, teman, meniru idola, ganguan kepribadian.
Sahabat hoecken, by the way ada beberapa fakta unik lho, pada bulan Desember 2015 lalu, Sebuah umpatan, kata verbal kasar atau kotor ternyata bukan keluar dari orang yang bodoh. Sebuah penelitian yang dilakukan psikolog di dua Perguruan Tinggi Amerika menemukan, mereka yang melakukkannya justru memiliki tingkat intelijen (IQ) tinggi. para ilmuwan mempelajari kemampuan beberapa orang usia 18-20 tahun untuk melakukan umpatan sebanyak-banyaknya dalam waktu 60 detik. Awalnya mereka boleh mengumpat sesuai huruf kemudian menyebutkan nama hewan atau kata biasa. Peneliti menemukan, mereka yang memiliki kosakata lebih untuk mengumpat ternyata lebih cerdas ketimbang mereka yang menghindari kata-kata nakal. Namun, padanan kata yang mereka gunakan cenderung lebih tepat pada kondisinya. Asumsi umum yang sering terjadi saat mengumpat itu cenderung malas mencari kosakata yang memadai, kurang pendidikan atau tidak bisa mengendalikan diri. Dikutip dari https://www.liputan6.com/health/read/2397894/bicara-kasar-dan-kotor-ternyata-pertanda-orang-cerdas.
Melanjutkan yang sebelumnya, kata kasar yang tidak disengaja, umumnya terjadi atau disebutkan saat kondisi mendesak, sangat kesal, atau terkena sial dimana otak sulit untuk berpikir, dimana kata-kata yang keluar adalah spontan, tanpa melalui proses pemikiran terlebih dahulu.
Terus bagaimana untuk mengatasi orang yang suka berkata kasar? Berikut ada beberapa cara yang bisa kita lakukan:
Kesimpulannya, berpikirlah sebelum berbicara, kita tidak tahu apakah ada orang yang tersakiti dengan perkataan kita. Sekian dari saya, jika ada kesalahan mohon dikoreksi, Teks ini pun tercipta karna saya lalai dalam menggunakan bahasa saat berkata dan saya mendapatkan konsekuensi. Saya mengakui salah dan berjanji kedepannya untuk tidak berkata kasar lagi. Tuhan Memberkati.
By: Richard Vern Thornton- X B