Jeruk merupakan buah yang sangat disukai banyak orang. Selain mengenakkan, jeruk juga kaya akan vitamin c untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun disisi lain buah jeruk memiliki kekurangan yaitu biji buahnya yang banyak. Banyaknya biji pada buah jeruk ini tentunya sangat mengganggu ketika kita sedang makan buah jeruk. Namun saat ini zaman sudah semakin canggih dan ilmu pengetahuan pun berkembang dengan pesat dan sekarang muncul buah jeruk yang tidak memiliki biji. Adanya buah jeruk yang tumbuh tanpa memiliki biji ini memiliki berbagai keunggulan seperti tidak adanya biji yang memudahkan kita dalam memakannya tanpa harus ribet mengenai bijinya dan hasil dari buah jeruk yang tidak memiliki biji ini memiliki rasa yang sangat enak dibanding dengan jeruk-jeruk lainnya.
Nah adanya jeruk tanpa biji ini tentu sangat menguntungkan bagi para petani karena dapat menghasilkan untung yang besar. Namun pernahkah kalian bertanya, bagaimana cara buah jeruk ini bereproduksi mengingat bahwa buah jeruk ini tidak memiliki biji. Ternyata buah jeruk yang tidak memiliki biji ini dapat berkembang biak dengan partenokarpi, dan Kultur Endosperma. Partenokarpi ini merupakan perkembangan buah tanpa proses fertilisasi sehingga buah yang dihasilkan tidak memiliki biji. Sementara itu Kultur Endosperma merupakan suatu teknik alternatif untuk menghasilkan tanaman Triploid secara langsung dengan melalui satu tahapan.
Awalnya Jeruk tanpa biji ini ditemukan oleh petani dari Brazil di tahun 1870 an. Para petani ini menggunakan teknik mencangkok pada tanaman jeruk yang dibudidayakan. Pada masa ini, Jeruk-jeruk tanpa biji yang dihasilkan merupakan hasil dari keturunan pencangkokkan jeruk yang telah diperbanyak. Tanaman jeruk ini kemudian melakukan pembuahan secara sendiri yang menghasilkan buah jeruk tanpa biji.
Buah jeruk tanpa biji ini ternyata memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi untuk diperjualbelikan. Banyak petani lokal yang mulai membudidayakan buah jeruk tanpa biji ini karena memiliki nilai jual yang tinggi. Selain itu pengembangan jeruk tanpa biji ini menciptakan kerja sama antara pemerintah, peneliti, dan para petani lokal untuk menghasilkan berbagai macam varietas jeruk tanpa biji ini yang dapat diperuntukkan untuk ekspor ke mancanegara.
Inovasi Jeruk tanpa biji ini tentu sangat bermanfaat bagi para penikmat buah jeruk karena memudahkan dalam memakan buah jeruk dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi untuk para penjual dan pembudidaya buah jeruk karena dapat menghasilkan buah jeruk yang besar dan manis daripada buah jeruk pada umumnya. Namun di luar sana, banyak masyarakat yang merasa khawatir akan buah jeruk satu ini. Mereka khawatir karena buah jeruk tanpa biji ini dapat membahayakan kesehatan karena jeruk ini merupakan produk rekayasa genetika. Selain itu banyak juga video yang bermunculan menjelaskan bahayanya buah jeruk tanpa biji ini. Namun semua pernyataan mengenai buah jeruk tanpa biji dapat membahayakan kesehatan ini tidaklah benar. Sebab semua jenis produk makanan yang merupakan hasil rekayasa genetika sudah melalui proses keamanan untuk memastikan tidak adanya zat yang dapat membahayakan kesehatan. Dari sini dapat dipastikan juga bahwa video yang menjelaskan bahwa buah jeruk tanpa biji dapat membahayakan merupakan informasi yang tidak benar.
Adanya kemajuan ilmu pengetahuan dapat menciptakan suatu hal yang dulu tidak mungkin menjadi mungkin. Seperti buah jeruk tanpa biji ini yang menggunakan teknik kultur endosperma dan partenokarpi agar dapat menghasilkan varietas tanpa biji. Berkat adanya bioteknologi ini dapat meningkatkan mutu dari buah sehingga meningkatkan nilai ekonomisnya serta membuat kerja sama antar petani lokal dan peneliti. Buah yang dihasilkan pun tidak berbahaya bagi manusia sebab sudah melalui proses keamanan yang sudah terpercaya.
By: Benediktus Aristo H.R. - XII IPS