Di hari pertama, Rabu, 12 Januari 2022, saya datang ke sekolah dan langsung menuju lantai 2. Saya masuk ke ruangan saya dan menunggu anggota kelompok yang lain datang. Setelah berkumpul, kami langsung membahas rencana penjualan kami. Ide inovasi langsung ditanggapi hari itu juga. Saya sempat memebrikan ususlan untuk ide promosi kelompok kamu namun sempat diragukan. Sambil mencatat bahan yang diperlukan dan poin lain, ada dua anggota kelompok yang turun untuk menyiapkan produksi. Jarak waktu sampai ke proses produksi lama, sehingga tidak ada kegiatan produktif yang bisa kita lakukan. Sampai siang, barulah mulai proses produksi kedelai tahap 1. Kami mulai dari langkah paling awal dengan bantuan narasumber sampai ke langkah paling akhir dengan baik. Namun pada hari pertama ini, saya sangat tidak produkstif di dalam kelompok. Karena sebetulnya memang itu bukan tugas saya, namun rasanya aneh hanya berdiam, melihat, dan mendengarkan tanpa melakukan apa-apa. Kami juga diberi 30 buah tempe untuk dibawa pulang, untuk dijual atau diinovasikan. Di hari pertama berjalan dengan baik walau sempat turun hujan lebat yang menghambat proses pembelian bahan-bahan produksi. Pulang dari sekolah, saya langsung pergi ke ruko di cluster saya untuk membeli bahan-bahan yang tadi tidak sempat di beli. Besoknya, Kamis, 13 Januari 2022, karena jam masuk sekolah untuk kegiatan agak siang, saya memutuskan membuat sampel pada pagi harinya karena saya pikir jika besok akan mepet waktunya ditambah hari itu saya pulang sore. Saya membuat sampel dengan melihat resep dengan beberapa improvisasi untuk menambah cita rasa. Setelah selesai membuat sampel, saya langsung bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Sampai di sekolah, saya bertemu dengan anggota yang lain dan langsung memberikan sampel yang sudah saya buat. Di hari kedua ini juga dibuka dengan diskusi. Ada beberapa hal yang terlewat di hari sebelumnya yang harus dibicarakan hari ini. Waktu dari diskusi sampai produksi tahap kedua juga cukup lama. Di hari kedua ini saya juga kurang produktif, hanya melihat dan mendengarkan. Untuk hari ketiga, jadwal kami adalah membuat susu kedelai. Di hari ketiga ini saya mulai lebih produktif dari hari-hari sebelumnya. Saya membantu mengaduk susu kedelai sambil menunggunya mendidih. Saya juga membantu mencuci alat yang tidak digunakan. Pada saat mencuci saringan, tiba-tiba tangan saya terasa perih. Saya lihat ternyata telapak tangan saya luka entah tergores apa. Saya segera meminta obat. Hari Sabtu, kami diminta mengambil tempe dan susu kedelai di sekolah. Karena yang ambil hanya berdua, jadi tidak bisa dibagi secara rata. Pulang dari sekolah, saya langsung membuat inovasi dari tempe karena harus dijual dan diberikan ke pelanggan. Saya mengerjakan sendiri karena yang lain tidak bisa membantu, membuat saya kesusahan dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk memproduksi, mengantar, dan membeli bahan yang kurang. Hari Senin, 4 anggota datang ke rumah saya untuk membantu menginovasikan tempe dan berjualan. Kami mulai dengan menyiapkan packaging. Karena ternyata masih ada bahan yang kurang, kami membeli bahan dulu lalu mulai menginovasikan. Saya menawarkan jualan saya sedangkan yang lain memproduksi. Setelah saya menawarkan, saya mulai menggoreng adonan yang sudah dibentuk oleh anggota yang lain. Kami sempat merasa kelimpungan karena kurangnya tenaga kerja karena tidak semua anggota hadir membantu. Dan juga karena tempe yang saya bawa pulang ke rumah terlalu banyak, membuat tempe itu banyak yang semangit dan tidak bisa dijual lagi maupun diinovasikan. Namun dengan bahna yang masih bisa dibuat, kami buat dan kami jual ke pelanggan. Pelanggan hari Senin ini cukup banyak. Namun tentu saja pelanggan itu tidak cukup untuk menjual habis dagangan kami. Dua orang laki-laki kami minta untuk berjualan keliling sekalian mengantar beberapa dagangan yang minta diantar. Walau hasilnya tidak banyak, ditambah beberapa tempe sudah tidak bisa dijual, beberapa liter susu kedelai pun sudah basi, dan beberapa yang sudah di pack tidak terjual. Saya sendiri tetap senang karena tidak berekspetasi tinggi atas hasilnya. Yang penting bagi saya sendiri, saya sudah mengusahakan yang terbaik atas kegiatan ini.
Aurelia Tessalonika Martina