Hai sahabat Hoecken!
Gaya hidup minimalis telah menjadi tren yang semakin populer di tengah masyarakat modern. Perubahan gaya hidup minimalis ini mengajarkan kita untuk menjadi manusia yang praktis. Nah lalu, apa sih arti gaya hidup minimalis? Menurut Break the Twitch, minimalis adalah gaya hidup yang berfokus pada meminimalkan gangguan yang dapat menjaga kita untuk melakukan hal-hal yang benar-benar penting saja. Sedangkan, menurut Joshua Becker, penulis Becoming Minimalist, minimalis merupakan tentang mendapatkan apa yang membuat kita bahagia dan menghilangkan apa yang tidak. Sehingga, dapat diketahui bahwa gaya hidup minimalis adalah gaya hidup yang menyederhanakan kehidupan, mengurangi konsumsi yang berlebihan atau sederhananya membuang sesuatu yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Contoh sederhananya adalah kumpulan tangkapan layar ponsel yang seolah-olah “berpotensi digunakan nanti” namun akhirnya jarang dibuka atau digunakan, justru memenuhi memori ponsel yang seharusnya bisa diisi dengan hal lain. Contoh lainnya adalah ketika kita mudah tergiur dengan diskon pakaian yang cukup besar di online shop lalu kita membelinya, tapi ternyata kualitas nya kurang bagus, dan akhirnya tidak terpakai lalu menumpuk di lemari kita.
Berikut adalah manfaat dari menerapkan gaya hidup minimalis:
1. Sehat secara finansial
Gaya hidup minimalis menekankan pentingnya mengelola keuangan dengan bijaksana. Jika kita tidak membutuhkannya, atau hanya menganggapnya menarik tetapi tidak tahu fungsinya, lebih baik jangan membelinya. Hal ini dapat mengurangi konsumsi dan menghemat biaya, serta uang yang akan dikeluarkan dapat dialihkan untuk tabungan masa depan.
2. Hemat waktu dan tenaga
Dengan gaya hidup ini, kalian bisa terbiasa menata semua kebutuhan sehari-hari dan tidak perlu membuang banyak waktu dan tenaga untuk merapikan banyak barang. Di samping itu, waktu dalam memilih baju, mencari atau membersihkan barang di rumah juga menjadi lebih singkat dengan mengoptimalkan sedikit benda fungsional.
3. Ramah lingkungan
Dengan mengurangi konsumsi dan menghindari pembelian produk yang berlebihan, kita dapat membantu mengurangi limbah dan jejak karbon. Gaya hidup minimalis ini dapat dimulai dengan memisahkan barang yang masih dapat dipakai dan tidak, fokus pada kebutuhan, dan mengutamakan kualitas.
Dari yang sudah dijelaskan dapat kita lihat bahwa tidak salah untuk memiliki gaya hidup yang minimalis. Perlu dipahami bahwa gaya hidup minimalis berbeda dengan pelit, dan bukan berarti tidak bisa membeli apa yang diinginkan, melainkan mencoba mengoptimalkan sedikit barang fungsional. Hidup minimalis itu juga bukan membatasi kita melainkan mengatur dan memberi ruang lebih untuk hal yang bermanfaat.
Jadi apakah kalian tertarik untuk memulai gaya hidup minimalis?
By: Ceyline Zeviska-XI A