021 2215 7991
Jl. Tol Jakarta-Cikampek Km 37
blog-img
02/05/2022

Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2022

Administrator | Pendidikan

Setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai hari pendidikan. Untuk Tahun ini, waktunya bertepatan dengan hari Raya Idul Fitri. Sehingga di SMA Pangudi Luhur tidak mengadakan upacara. Namun semangat dari hari pendidikan akan selalu ada di dunia pendidikan. Adapun tema peringatan Hari Pendidikan Nasional 2022 adalah “Pimpin Pemulihan, Bergerak untuk Merdeka Belajar”.

Sejarah Hari Pendidikan Nasional dilatarbelakangi oleh pergerakan-pergerakan yang dilakukan Ki Hajar Dewantara dan kawan seperjuangannya. Habib Mustopo dkk dalam buku Sejarah menceritakan, Ki Hajar Dewantara mendirikan Indische Partij bersama rekannya dr. Cipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker dengan tujuan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.

Kritiknya yang ia tulis dengan judul Als Ik een Nederlander was (seandainya aku orang Belanda) membuat dirinya harus menerima pengasingan ke negeri Belanda. Sejak dalam pengasingan itulah ia mendalami masalah pendidikan dan pengajaran. Sepulangnya ke Tanah Air pada 1918, Ki Hajar Dewantara banyak mencurahkan perhatiannya pada sektor pendidikan. Pada 3 Juli 1922 ia mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang bernama Taman Siswa. Dalam buku Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia 1908-1945 yang ditulis Andriyanto, berdirinya Taman Siswa tak lain untuk mendidik dan menggembleng golongan muda serta menanamkan rasa nasionalisme.

Tiga Semboyan Pendidikan Taman Siswa

Secara filosofis semboyan ini menerangkan tentang peranan seseorang. Semboyan ini berasal dari bahasa Jawa. Berikut bunyi dan maknanya:

  1. Ing ngarsa sung tuladha, artinya ketika di depan kita harus memberi contoh atau suri teladan bagi mereka yang berada di tengah dan belakang.
  2. Ing madya mangun karsa, artinya ketika di tengah kita harus bisa memberikan semangat untuk kemajuan.
  3. Tut wuri handayani, artinya ketika di belakang kita harus mampu memberikan dorongan.

Makna Penting Pendidikan bagi Ki Hajar Dewantara

Pada peringatan Taman Siswa ke-30, Ki Hadjar Dewantara mengatakan, "Kemerdekaan hendaknya dikenakan terhadap caranya anak-anak berpikir, yaitu jangan selalu 'dipelopori', atau disuruh mengakui buah pikiran orang lain, akan tetapi biasakanlah anak-anak mencari sendiri segala pengetahuan dengan menggunakan pikirannya sendiri."

Maksud dari pernyataan Ki Hajar Dewantara tersebut dengan jelas menunjukkan apa yang seharusnya lahir dari proses pendidikan, yakni agar anak-anak mampu berpikir sendiri. Dengan demikian, para siswa menjadi orisinal dalam berpikir dan bertindak. Bapak Pendidikan Nasional ini beranggapan bahwa tolok ukur keberhasilan sebuah pendidikan adalah ketika anak mampu mengenali tantangan yang ada di depannya dan tahu bagaimana seharusnya mereka mengatasinya. Ki Hajar Dewantara wafat pada 26 April 1959 di usia 70 tahun. Hari ulang tahunnya, 2 Mei, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional oleh masyarakat Indonesia.

Semoga sahabat Hoecken dapat mengenang perjuangan Ki Hajar Dewantara dan menjadi para pelajar yang selalu mengedepankan berpikir logis dengan didasari nilai-nilai ke Pangudiluhuran serta menerapkan kasih dalam kehidupan. Dengan tema yang diambil pada Tahun ini, marilah kita bersama-sama untuk bergerak menuju merdeka belajar.


By: Leads

Bagikan Ke: