Halo sahabat hoecken
Apakah kalian tahu? Susu merupakan komoditas utama pada usaha ternak sapi perah rakyat. Nah, produksi susu dapat terganggu apabila kondisi ambing (kelenjar susu) bagian dalam dari susu sapi perah mengalami peradangan akibat infeksi oleh mikroba yang dikenal sebagai mastitis.
Ternyata, Menurut Ikmalia, ada 3 faktor penyebab yang mempermudah terjadinya mastitis, yaitu kondisi sapi sebagai inang, kondisi lingkungan yang buruk dan mikroorganisme sebagai agen penyebab penyakit.
Penyakit mastitis dapat disebabkan oleh bakteri coliform, seperti Escherichia coll Klebsiella spp. dan masih banyak lagi. Selama ini pengobatan penyakit mastitis banyak dilakukan melalui pemberian antibiotik yang dampaknya bisa menimbulkan resistensi pada mikroba dan adanya residu pada susu. Maka itu, perlu dicari alternatif lainnya untuk mencegah penyakit tersebut. Salah satu alternatif pencegahan penyakit mastitis yang sedang dikembangkan saat ini adalah melalui pemberian vaksin.
Menurut Arifin, Vaksin dapat diperoleh dengan cara konvensional, baik secara kimia maupun pemanasan. Alternatif lainnya dengan menggunakan radiasi sinar gamma untuk menginaktivasi sel bakteri. Metode inaktivasi dengan sinar gamma memiliki efektifitas dalam peningkatan respon imun dibandingkan dengan teknik konvensional, seperti pemanasan.
Nah, kalian tahu? ada penelitian yang meneliti tentang vaksin mastitis dapat diperoleh dengan menggunakan bakteri E. coli hasil isolasi dari susu sapi perah yang terinfeksi mastitis. Bakteri ini diinaktivasi dengan radiasi gamma agar organisme patogen penyebab bakteri E. coli dapat dilemahkan. Sehingga, bakteri E. coli hasil inaktivasi sinar gamma sebagai bahan vaksin mastitis inaktif.
Dan hasilnya, vaksin ini dapat menyebabkan sel bakteri tidak mampu bereplikasi akibat adanya efek iradiasi. Karena, radiasi dapat menyebabkan kerusakan genetik atau rusaknya struktur DNA/kromosom sel bakteri. Tetapi, iradiasi gamma tidak merusak total antigen protein.
Dan juga, selain dapat menjadi alternatif untuk pengobatan penyakit mastitis. Pengembangan vaksin dari iradiasi gamma ini juga memiliki peluang bisnis yang tinggi di dalam negeri, karena sebagian besar vaksin masih diimpor dengan kisaran pasar 60-70% dan hal ini menyebabkan menurunnya cadangan devisa negara.
Sehingga, dari penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa iradiasi gamma mampu menginaktivasi sel bakteri tetapi tidak merusak protein secara total sebagai salah satu bahan antigen vaksin.
Oleh : Bernardus Evan Arista/6/XII IPA