021 2215 7991
Jl. Tol Jakarta-Cikampek Km 37
blog-img
01/12/2022

Satukan Langkah Cegah HIV Semua Setara Akhiri AIDS

Administrator | Kesehatan

Semangat pagi sahabat Hoecken

Tanggal 1 Desember setiap tahunnya di peringati sebagai Hari AIDS sedunia. Tahun ini diperingati pada Jumat 1 Desember 2022. Mari kita lanjutkan untuk berliterasi seputar AIDS baik dari sisi medis maupun sejarah peringatan hari AIDS yang penulis ambil dari beberapa sumber.

Pengertian HIV, AIDS Dan Cara Penularan

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit.

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kondisi di mana HIV sudah pada tahap infeksi akhir. Ketika seseorang sudah mengalami AIDS, tubuh tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan.

Virus HIV terbagi menjadi dua tipe utama, yaitu HIV-1 dan HIV-2. Pada 90% kasus, infeksi HIV disebabkan oleh HIV-1. Penularan HIV terjadi saat cairan tubuh penderita masuk ke dalam tubuh orang lain. Misalnya saat transfusi darah, penggunaan jarum suntik, hubungan seks, ibu hamil ke janin yang dikandungnya, pada proses melahirkan, atau melalui air susu ibu saat proses menyusui. Perlu diketahui, HIV tidak menyebar melalui kontak kulit seperti berjabat tangan atau berpelukan dengan penderita. Penularan juga tidak terjadi melalui ludah, ciuman, gigitan, atau berbagi alat makan, kecuali bila penderita mengalami sariawan, gusi berdarah, atau memiliki luka terbuka di mulut.

Faktor Risiko HIV dan AIDS

Kelompok orang yang lebih berisiko terinfeksi, antara lain:

  • Orang yang melakukan hubungan intim tanpa kondom, baik hubungan sesama jenis maupun heteroseksual.
  • Orang yang sering membuat tato atau melakukan tindik.
  • Orang yang terkena infeksi penyakit seksual lain.
  • Pengguna narkotika suntik.
  • Orang yang berhubungan intim dengan pengguna narkotika suntik.

Gejala AIDS

Tahap Pertama

  1. Tidak menimbulkan gejala apapun selama beberapa tahun.
  2. Pengidap akan mengalami nyeri mirip, seperti flu, beberapa minggu setelah terinfeksi, selama satu hingga dua bulan.
  3. Timbul demam, nyeri tenggorokan, ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, diare, kelelahan, nyeri otot, dan sendi.

Tahap Kedua

  1. Umumnya, tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun.
  2. Virus terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh.
  3. Penularan infeksi sudah bisa dilakukan pengidap kepada orang lain.
  4. Berlangsung hingga 10 tahun atau lebih.

Tahap Ketiga

  1. Daya tahan pengidap rentan, sehingga mudah sakit, dan akan berlanjut menjadi AIDS.
  2. Demam terus-menerus lebih dari sepuluh hari.
  3. Merasa lelah setiap saat.
  4. Sulit bernapas.
  5. Diare yang berat dan dalam jangka waktu yang lama.
  6. Terjadi infeksi jamur pada tenggorokan, mulut, dan vagina.
  7. Timbul bintik ungu pada kulit yang tidak akan hilang.
  8. Hilang nafsu makan, sehingga berat badan turun drastis.

Pengobatan HIV dan AIDS

Meskipun sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan HIV, tetapi ada jenis obat yang dapat memperlambat perkembangan virus. Jenis obat ini disebut antiretroviral (ARV). ARV bekerja dengan menghilangkan unsur yang dibutuhkan virus HIV untuk menggandakan diri dan mencegah virus HIV menghancurkan sel CD4. Jenis obat ARV memiliki berbagai varian, antara lain Etravirine, Efavirenz, Lamivudin, Zidovudin, dan juga Nevirapine.

Selama mengonsumsi obat antiretroviral, dokter akan memonitor jumlah virus dan sel CD4 untuk menilai respons pengidap terhadap pengobatan. Hitung sel CD4 akan dilakukan tiap 3–6 bulan. Sedangkan pemeriksaan HIV RNA, dilakukan sejak awal pengobatan, lalu dilanjutkan tiap 3–4 bulan selama masa pengobatan. Agar perkembangan virus dapat dikendalikan, pengidap harus segera mengonsumsi ARV begitu didiagnosis mengidap HIV. Risiko pengidap HIV untuk terserang AIDS akan semakin besar jika pengobatan ditunda, karena virus akan semakin merusak sistem kekebalan tubuh.

Sejarah Peringatan Hari AIDS

Hari AIDS Sedunia yang diperingati setiap 1 Desember ini didedikasikan oleh James Bunn dan Thomas Netter, dua anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 1988 silam. Pada awal penetapannya, peringatan Hari AIDS bertujuan untuk memfasilitasi atau menjembatani pertukaran informasi antara pemerintah, organisasi internasional, dan juga individu terkait penyakit HIV dan AIDS. Saat Hari AIDS Sedunia pertama kali diadakan, ada sekitar 90.000 sampai 150.000 orang yang dinyatakan terinfeksi HIV. Dalam kurun waktu dua dekade kemudian, lebih dari 33 juta orang yang tercatat hidup dengan infeksi HIV.

Hari AIDS Sedunia menjadi peringatan kesehatan global yang pertama kali diselenggarakan. Kemudian pada tahun 1996, peringatan Hari AIDS Sedunia diambil alih oleh PBB untuk melancarkan program pencegahan dan pengedukasian penyakit HIV-AIDS. Kampanye AIDS Dunia ini pertama kali terdaftar sebagai organisasi nirlaba pada tahun 2004 di Belanda.

Hari AIDS Sedunia sendiri mempunyai tujuan utama untuk menyebarkan kesadaran akan bahaya dan langkah-langkah pencegahan penyebaran HIV. Pada 1996, untuk pertama kalinya WHO menyelenggarakan dan menentukan tema dari Hari AIDS Sedunia. Akan tetapi, tanggung jawab ini beralih kepada UNAIDS, sebuah organisasi internasional yang berfokus pada penyakit HIV AIDS.

UNAIDS melalui World AIDS Campaign (WAC) pun mulai menyebarkan informasi seputar AIDS ke tingkat global. Sampai pada tahun 2005, WAC menjadi badan independen yang bertujuan untuk mengadvokasi dan juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan HIV AIDS sepanjang tahun, terutama setiap tanggal 1 Desember.

Peringatan Hari AIDS Sedunia 2022 mengusung tema global "Equalize" atau "Menyamakan". Menurut WHO, tema Hari AIDS Sedunia tahun ini bertujuan untuk menyerukan kepada para pemimpin dan juga warga dunia untuk mengakui serta mengatasi ketidaksetaraan yang akan menghambat penanganan penyakit AIDS.

Pasalnya, hingga sekarang ini masih banyak perpecahan, perbedaan, dan juga pengabaian hak asasi manusia (HAM) yang kemudian menghambat penanganan HIV dan AIDS. Melalui peringatan kali ini, diharapkan semua pihak mampu menyamakan akses pada pengobatan dan juga layanan HIV.

Sementara itu, melansir laman Kementerian Kesehatan, tema nasional yang diambil untuk peringatan Hari AIDS tahun ini adalah "Satukan Langkah Cegah HIV, Semua Setara Akhiri AIDS". Tema yang diusung kali ini bertujuan mengajak semua lapisan masyarakat untuk mengulurkan tangan dan bergerak bersama, sebagai kekuatan terbesar untuk mengakhiri rantai penularan AIDS di Indonesia.

Masyarakat bisa memulai langkah tersebut dengan mengusung kesetaraan bagi semua kalangan, khususnya perempuan, anak, dan juga remaja. Sesuai tema, Kemenkes menegaskan, betapa pentingnya peran dari semua lapisan masyarakat untuk dapat menyukseskan penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia. Mari tingkatkan kesadaran kita terhadap bahaya HIV AIDS dengan menerapkan pola hidup sehat dan menghindari seks bebas. Selamat Hari AIDS Sedunia!

By: Leads

Bagikan Ke: