021 2215 7991
Jl. Tol Jakarta-Cikampek Km 37
blog-img
04/12/2023

Rekayasa Genetika Pada Jantung Babi Untuk Ditransplantasi Ke Jantung Manusia

Administrator | Penelitian Sains dan Teknologi

Rekayasa genetika adalah suatu teknologi yang memungkinkan modifikasi susunan genetik suatu organisme untuk menghasilkan sifat baru. Proses ini dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti penargetan gen, transplantasi inti, transfeksi kromosom sintetis, atau penyisipan virus. Sejak ditemukan pertama kali, teknologi ini telah banyak digunakan dalam pengembangbiakan, dan kemajuan bioteknologi modern membuatnya lebih mudah untuk mencapai target gen yang diinginkan.

Rekayasa genetika merupakan bagian dari bidang bioteknologi yang memanfaatkan teknik-teknik biologi molekuler untuk memodifikasi gen-gen dalam organisme, baik mikro maupun makro. Bioteknologi secara umum menggunakan organisme hidup seperti bakteri, tanaman, dan hewan untuk menghasilkan produk dan layanan yang bermanfaat. Rekayasa genetika memungkinkan perubahan pada genetika organisme ini untuk mencapai hasil yang diinginkan, seperti ketahanan tanaman terhadap hama atau penyakit.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rekayasa genetika organ tubuh memiliki dampak yang signifikan terhadap negara dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika. Prinsip keberagaman dan persatuan dalam Bhinneka Tunggal Ika tercermin dalam kemajuan rekayasa genetika, yang memungkinkan pengembangan terapi gen untuk penyakit-penyakit genetik yang dapat memengaruhi berbagai kelompok etnis. Hal ini sejalan dengan prinsip memberikan kesempatan yang sama bagi semua warga negara untuk mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Kemajuan dalam rekayasa genetika organ tubuh telah membuka pintu untuk berbagai permasalahan sosial yang memerlukan pertimbangan mendalam. Pertama, kesenjangan akses menjadi isu kritis karena teknologi ini mungkin hanya dapat diakses oleh mereka yang memiliki kemampuan finansial, sehingga meningkatkan kesenjangan dalam akses ke perawatan kesehatan yang adil. Selanjutnya, aspek etika dan moral menjadi perhatian utama, terutama dalam konteks modifikasi genetika pada embrio manusia, yang memunculkan pertanyaan tentang batas-batas etika dalam rekayasa genetika.

Teknologi CRISPR CAS-9 adalah suatu produk bioteknologi modern yang mampu menjadikan proses rekayasa genetika organisme semakin presisi, semakin mudah dan semakin murah. Teknik ini banyak menarik perhatian karena kemudahan penggunaan dan efektif. Nama CRISPR saat ini pertama kali muncul di Jansen pada tahun 2002 dan disarankan oleh Mojica dalam korespondensi antara dua kelompok ilmiah yang berkolaborasi. Publikasi yang sama adalah yang pertama menggambarkan keberadaan gen yang terkait dengan pengulangan CRISPR (dinamai oleh penulis cas1-4, gen terkait CRISPR).

Gen-gen ini ditemukan dekat dengan lokus CRISPR dari berbagai prokariota, dan dua di antaranya mengandung karakteristik motif helikase dan nuklease, yang mendukung hipotesis penulis tentang hubungan non-acak gen cas dengan lokus CRISPR, dan gen tersebut. keterlibatan dalam metabolisme DNA. Juga pada tahun 2002, lingkungan gen yang sama dideskripsikan oleh tim ilmuwan yang dipimpin oleh Eugene Koonin dari NCBI Institute (Bethesda, AS), namun hubungan gen-gen ini dengan susunan CRISPR tidak diketahui oleh mereka pada saat itu.

Sejak penemuan pertama gen yang terkait dengan sistem CRISPR, hingga saat ini, kelimpahan dan keanekaragamannya yang luar biasa telah ditemukan dalam sel prokariotik, termasuk perwakilan dari keluarga helikase, nuklease, polimerase, dan lain-lain. Protein yang terkait dengan sistem ini dapat ditugaskan ke modul adaptif (berpartisipasi dalam perolehan kekebalan, perwakilan utama – Cas1 dan Cas2), atau modul efektor (terlibat langsung dalam penghancuran elemen genetik seluler melalui pengenalan dan pembelahannya), dengan beberapa protein tambahan dan pengatur juga ditemukan terkait dengan sistem.

Rekayasa genetika, khususnya melalui teknologi CRISPR CAS-9, telah membuka peluang baru dalam memodifikasi susunan genetik organisme dengan presisi tinggi. Teknologi ini telah memberikan kontribusi besar dalam bidang bioteknologi, memungkinkan pengembangan terapi gen untuk penyakit-penyakit genetik. Dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika, rekayasa genetika mencerminkan prinsip keberagaman dan persatuan dengan memberikan kesempatan yang sama bagi semua kelompok etnis untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

By: Rohandhemica Viriya Wijaya-XII IPS

Bagikan Ke: