Pancasila Sebagai Dasar Bangsa Indonesia
Administrator | Pendidikan
Pada hari Kamis 1 Juni 2023 kita bangsa Indonesia memperingati hari lahirnya Pancasila. Pada hari tersebut sekolah melaksanakan upacara, tetapi sayangnya saya tidak bisa mengikuti upacara tersebut dikarenakan kondisi hari ini saya harus menjenguk dan merawat kakek saya yang ada di Bandung. Saya, kakak, dan mama harus mengantar kakek ke rumah sakit karena tidak ada yang mengantarnya disana. Seharian saya membantu merawat kakek saya karena kondisinya yang kurang baik. Perjalanannya lumayan panjang dari Cikarang – Lembang – Bandung. Kakek saya tinggal di Lembang tetapi disana tidak ada saudara dan lain – lain sehingga ia dirawat dirumah sakit Bandung, karena di Bandung banyak saudara dan orang yang dikenal. Sebagai bentuk tanggungjawab karena saya tidak bisa hadir ke sekolah, sehingga saya merefleksikan pengertian dan makna hari lahir pancasila. Semoga bermanfaat untuk semua sahabat Hoecken yang menyempatkan waktunya untuk membaca artikel berikut ini.
Berdasarkan Keppres Nomor 24 tahun 2016, tanggal 1 Juni merupakan tanggal untuk memperingati Hari Lahir Pancasila. Penentuan tanggal tersebut merujuk pada momen pelaksanaan sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Cosakai. Sidang pertama BPUPKI yang dilaksanakan pada 29 Mei 1945 merupakan sidang dimana anggota BPUPKI membahas mengenai dasar-dasar Indonesia merdeka. Dalam sidangnya yang kedua, tepatnya pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan gagasannya mengenai konsep Pancasila yang menjadi dasar untuk bangsa dan negara Indonesia.
Dalam pidatonya tersebut, Soekarno menyampaikan gagasan dan ide mengenai dasar negara Indonesia, yang disebut "Pancasila". Kata "Pancasila" merupakan gabungan dari dua kata, yakni "Panca" yang berarti lima dan "sila" yang berarti asas atau prinsip. Gagasan yang disampaikan Soekarno tersebut dinamakan "Pancasila" karena terdapat lima prinsip yang disampaikan; sila pertama yakni "Kebangsaan", sila kedua yakni "Internasionalisme atau Perikemanusiaan", sila ketiga yakni "mufakat atau demokrasi", sila keempat yakni "kesejahteraan sosial" dan sila kelima yakni "Ketuhanan Yang Maha Esa".
Untuk menyempurnakan kelima asas tersebut dan membentuk Undang-Undang Dasar berdasarkan kelima asas tersebut, dibentuklah Panitia Sembilan dari anggota BPUPKI yang terdiri dari Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. A.A. Maramis, dan Achmad Soebardjo. Setelah melalui beberapa proses penyempurnaan, pada sidang PPKI di tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila disahkan sebagai dasar negara Indonesia yang sah dan dicantumkan dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara serta pandangan hidup bangsa Indonesia juga berperan sebagai alat untuk menyatukan masyarakat dengan segala perbedaan yang ada. Adanya Pancasila seharusnya tidak hanya diperingati tetapi juga diamalkan dalam kehidupan masyarakat sehari-harinya karena pengamalan Pancasila merupakan salah satu bentuk rasa cinta tanah air. Nilai-nilai pancasila dapat diamalkan dalam hal-hal yang sederhana seperti saling menghormati dan menghargai semua orang yang berbeda latar belakang (agama, ras, strata sosial, dsb) sekalipun.
By: Marcela Yucelia Imanuel-X A
