021 2215 7991
Jl. Tol Jakarta-Cikampek Km 37
blog-img
12/06/2023

Narcissistic Personality Disorder

Administrator | Penelitian

Hallo sahabat Hoecken…

Bagaimana kabarnya? Semoga semua sehat baik mental ataupun fisik kita ya…. amin.

Nah, pada artikel kali ini kita Bersama-sama akan mengangkat tema Kesehatan mental, lebih fokusnya ke gangguan mental NPD. Meskipun hari kesehatan jiwa sedunia diperingati masih lama, yaitu setiap 10 Oktober, tidak ada salahnya kita mengetahui lebih lanjut berkaitan dengan kesehatan jiwa. Penulis mengusung tema ini, karena ada peserta didik kami yang mengambil penelitian karya tulis mengenai kesehatan jiwa, dan bagi saya, sahabat Hoecken penting juga untuk mendapatkan informasinya. Apakah yang dimaksud NPD? Mari kita Simak baik-baik ya sahabat Hoecken…

Dilansir dari Kompas.com Gangguan kepribadian narsistik adalah kondisi kesehatan mental dengan ciri-ciri yang mungkin termasuk kebutuhan yang berlebihan akan perhatian, rasa mementingkan diri sendiri, dan kurangnya empati. Seseorang yang narsis mungkin terlalu peduli dengan penampilan mereka atau memiliki sedikit waktu untuk fokus pada orang lain. Namun, hal ini bukanlah tanda bahwa seseorang pasti memiliki gangguan kepribadian narsistik (narcissistic personality disorder/NPD). Pada dasarnya, setiap orang memiliki egoisme masing-masing meskipun kadarnya berbeda-beda. Namun, orang dengan NPD merasa sulit untuk tidak fokus pada diri mereka sendiri dan mungkin tidak menyadari bahwa mereka melakukan ini.

NPD adalah kondisi jangka panjang yang secara signifikan mempengaruhi hubungan dan fungsi emosional seseorang. Menurut American Psychiatric Association (APA), NPD didefinisikan sebagai gangguan kepribadian yang melibatkan pola kebutuhan akan kekaguman dan kurangnya empati terhadap orang lain. Orang dengan NPD mungkin memiliki rasa mementingkan diri sendiri yang berlebihan. Mereka sering kurang empati dan mungkin memiliki sedikit minat dalam mengembangkan hubungan intim dengan orang lain. Sementara seseorang dengan NPD mungkin tampak terlalu percaya diri, mereka sering kali memiliki harga diri yang rendah. Tergantung pada seberapa parah gangguan mereka, mereka mungkin bereaksi buruk ketika seseorang atau peristiwa menantang rasa superioritas mereka. Sebuah studi tahun 2008 di Journal of Clinical Psychiatry memperkirakan bahwa 6,2 persen orang mengalami NPD di beberapa titik dalam hidup mereka. Apabila dibandingkan, laki-laki jumlahnya lebih banyak daripada perempuan. Studi ini juga melaporkan bahwa NPD secara signifikan lebih banyak dialami oleh kelompok berikut: orang dewasa kulit hitam wanita hispanik dewasa muda mereka yang berpisah, bercerai, atau janda orang dewasa yang tidak pernah menikah Melansir dari Medical News Today, ada beberapa tanda ketika seseorang mengidap NPD, yakni sebagai berikut.

Rasa mementingkan diri sendiri yang berlebihan.

Memiliki rasa mementingkan diri sendiri yang berlebihan adalah karakteristik yang tanda utama seseorang mengidap NPD. Orang dengan NPD memiliki rasa superioritas atas orang lain. Tidak selalu jelas bahwa seseorang dengan NPD merasa lebih unggul dari yang lain. Beberapa orang dengan NPD tampak percaya diri dan mementingkan diri sendiri, sedangkan yang lain mungkin tampak tidak aman dan mencela diri sendiri. Dalam kedua kasus, bagaimana pun, orang tersebut dengan tegas percaya bahwa mereka lebih baik daripada yang lain. Mereka mungkin bersikeras untuk mendapatkan yang terbaik dari segala sesuatu atau menolak hal-hal yang mereka rasa kurang, seperti pekerjaan. Orang dengan NPD juga mungkin melebih-lebihkan atau berbohong tentang prestasi mereka.

Kebutuhan konstan akan perhatian dan kekaguman

Orang dengan NPD sangat membutuhkan perhatian dan kekaguman dari orang-orang di sekitar mereka. H al ini karena mereka biasanya mengandalkan orang lain sebagai sumber harga diri dan tidak memiliki rasa diri yang pasti. Seseorang dengan NPD mungkin menunjukkan perilaku mencari perhatian untuk mendapatkan kekaguman yang mereka rasa perlu atau pantas mereka dapatkan.

Kecenderungan untuk memonopoli percakapan

Menurut DSM-5, orang dengan NPD menunjukkan sedikit minat yang tulus pada pengalaman orang lain. Dengan demikian, seseorang dengan NPD dapat mendominasi percakapan atau kehilangan minat dalam percakapan yang tidak berputar di sekitar mereka. Mereka juga dapat menggunakan hubungan untuk keuntungan pribadi.

Kurangnya perhatian terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain

Karena mereka dengan NPD sering kurang empati terhadap orang lain, mereka akan secara konsisten mengabaikan kebutuhan orang lain. Mereka sering sangat peduli dengan apa yang orang lain pikirkan tentang mereka, tetapi sebaliknya mungkin sulit untuk memahami atau tidak peduli dengan perasaan mereka. Individu dengan NPD juga dapat menjadi antagonis terhadap orang lain karena kurangnya empati ini.

Kesulitan menerima kritik dan mengatur perilaku

Mereka dengan NPD berjuang untuk menerima apa pun yang mereka anggap sebagai kritik karena ini dapat merusak harga diri dan rasa identitas mereka. Mereka mungkin menyerang orang yang telah menyinggung mereka. Orang dengan NPD sering juga memiliki kondisi kesehatan mental lainnya, seperti: kecanduan gangguan bipolar gangguan kepribadian antisosial gangguan kepribadian ambang depresi kecemasan pikiran atau perilaku bunuh diri

Bagaimana sahabat Hoecken, apakah mulai bisa menyadari diri sendiri atau mungkin orang yang kita kenal memiliki ciri-ciri tersebut?? Namun jangan kawatir, kita juga akan membahas mengenai cara mengatasi jika bertemu dengan orang NPD. Dilansir dari Halodoc.com ada beberapa trik yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi orang dengan gangguan narsistik, antara lain:

  • Lihat siapa mereka

Sebenarnya ketika mereka mau, mereka yang memiliki kepribadian narsistik cukup pandai menyalakan pesona. Kamu mungkin tertarik pada ide dan janji besar mereka. Ini juga dapat membuatnya sangat populer di lingkungan kerja. Namun, sebelum kamu tertarik, perhatikan bagaimana mereka memperlakukan orang ketika mereka tidak "di atas panggung". Jika kamu melihat mereka berbohong, memanipulasi, atau secara terang-terangan tidak menghormati orang lain, tidak ada alasan untuk percaya bahwa mereka tidak akan melakukan hal yang sama kepadamu.

Terlepas dari apa yang mungkin dilakukan seseorang dengan kepribadian narsistik, keinginan dan kebutuhan kamu kemungkinan besar tidak penting bagi mereka. Selain itu, jika kamu mencoba mengungkit masalah ini, kamu mungkin akan menemui hambatan. Langkah pertama dalam berurusan dengan seseorang yang memiliki kepribadian narsistik adalah dengan menerima bahwa ini adalah diri mereka dan tidak banyak yang dapat kamu lakukan untuk mengubahnya.

  • Berhenti fokus pada mereka

Ketika ada kepribadian narsistik dalam lingkunganmu, perhatian tampaknya mengarah ke mereka. Itu memang disengaja, apakah itu perhatian negatif atau positif, mereka yang memiliki kepribadian narsistik bekerja keras untuk tetap menjadi sorotan. Kamu mungkin terbelit taktik mereka dan mengesampingkan kebutuhan kamu sendiri agar mereka tetap puas.

Jika kamu harus menghadapi kepribadian narsistik, jangan biarkan mereka menyusup ke dalam dirimu atau mendefinisikan duniamu. Dirimu sendiri juga penting. Ingatkan dirimu secara teratur tentang kekuatan, keinginan, dan tujuan kamu. Ambil kendali dan buatlah me time. Jaga diri dan ingatlah bahwa bukan tugas kamu untuk menyenangkannya.

  • Bicaralah untuk membela diri

Ada kalanya mengabaikan sesuatu atau pergi begitu saja adalah respons yang tepat daripada adu mulut dengan mereka. Namun, banyak hal tergantung pada hubungannya. Misalnya, berurusan dengan atasan, orangtua, atau pasangan mungkin memerlukan strategi yang berbeda daripada berurusan dengan rekan kerja, saudara, atau anak.

Beberapa orang dengan kepribadian narsistik senang membuat orang lain tidak berdaya. Jika itu masalahnya, cobalah untuk tidak terlihat bingung atau menunjukkan kekesalan, karena itu hanya akan mendorong mereka untuk melanjutkan. Jika seseorang ingin tetap dekat dalam hidupmu, kamu perlu bicara dengannya. Coba lakukan ini dengan tenang dan lembut.

Kamu harus memberi tahu mereka bagaimana kata-kata dan perilaku mereka memengaruhi kehidupanmu. Bersikaplah spesifik dan konsisten tentang apa yang tidak dapat diterima dan bagaimana kamu mengharapkan untuk diperlakukan. Namun, persiapkan diri untuk fakta bahwa mereka mungkin tidak mengerti atau bahkan tidak peduli.

  • Tetapkan batasan yang Jelas

Seseorang dengan kepribadian narsistik seringkali sangat mementingkan diri sendiri. Mereka mungkin berpikir bahwa mereka berhak pergi ke tempat yang mereka inginkan, mengintip barang-barang pribadimu, atau memberi tahumu bagaimana seharusnya perasaan kamu. Mungkin mereka memberi nasihat yang tidak diminta dan menghargai hal-hal yang telah kamu lakukan. Atau menekan kamu untuk membicarakan hal-hal pribadi di tempat umum.

Mereka mungkin juga memiliki sedikit rasa ruang pribadi, sehingga mereka cenderung melewati banyak batasan. Itulah mengapa kamu harus sangat jelas tentang batasan yang penting bagi kamu.

Baiklah, di akhir artikel ini semoga kita bisa mengambil banyak hal positif yaa… Barangkali dari sahabat Hoecken pernah bertemu dengan orang yang memiliki ciri-ciri seperti di atas, pesan dari saya adalah yang pertama tetap doakan dan jika tidak keberatan, agar di ajak berdiskusi untuk memeriksakan kepada ahlinya. Namun jangan berbicara langsung ya, kenapa???? Takutnya tersinggung. Sehingga bisa disampaikan melalui anggota keluarganya. Karena maksud kita adalah benar, namun karena yang kita ajak bicara “memiliki gangguan kejiwaan” sehingga kita harus berhati-hati. Percayalah pasti akan bisa terobati jika ada kesadaran dari dirinya untuk mau sembuh. Semoga artikel ini, terkusus sahabat Hoecken yang akan mengambil penelitian dengan tema sejenis, bisa digunakan sebagai sumber referensi, salam sehat jiwa dan raga, Tuhan Yesus Memberkati. amin

 

Bagikan Ke: