021 2215 7991
Jl. Tol Jakarta-Cikampek Km 37
blog-img
25/09/2022

Merasakan Kasih Tuhan

Administrator | Agama

Halo sahabat Hoecken

Perkenankan saya untuk sharing berkaitan dengan BKSN yang dilaksanakan di SMA PL Bernardus, yaitu Jumat 23 September 2022. Selama Bulan September, seperti biasa kita mengadakan doa bersama di hall setiap hari Jumat. Kami mempersiapkan diri dan barisan per kelas. Mengawali rangkaian acaranya, kita menyanyikan lagu rohani bersama – sama. Disinilah letak keunikannya, berbeda dengan sebelumnya, kali ini kita tidak diiringi musik dari perangkat, tetapi dari teman kita yang bernyanyi. Hal itu menjadi menarik karena kita bisa melihat ada iringan keyboard, gitar, dan duet menyanyi. Ditambah, suara mereka yang sangat bagus jadi kita semua semangat menyanyikan lagu yang ada. Mereka itu siapa saja ya? Pemain Keyboard = Lukas (12 IPS), gitar = Natanael (12 IPS), pemandu nyanyi = Kesia Ashanti (11 IPA) dan Bian (12 IPS). Mendengar nyanyian dari mereka membuat murid – murid jadi antusias mengikuti doanya.

Untuk bacaan injil kali ini diambil dari Hosea 11: 1-11. Dari bacaan Alkitab ini, dikatakan bahwa bangsa yang merupakan pilihan Tuhan yaitu Israel, berhenti memuji nama Tuhan dan justru memuji para Baal. Tuhan sudah melakukan banyak sekali perbuatan baik pada bangsa Israel, tetapi entah kenapa bangsa Israel justru membelakangi Tuhan. Bisa saja Tuhan marah besar dan menjadikan banyak bencana, yang bisa saja membinasakan umat Israel. Tetapi Tuhan tidaklah seperti itu, kemarahanNya terdengar dari suara auman yang sangat besar, tetapi ia tetap menunjukkan kasih dan memberi pertobatan. Disini kita dapat mengetahui seberapa besar kasih Tuhan.

Beberapa teman perwakilan kelas, dipanggil ke depan dan ditanyakan apakah mereka pernah merasakan panggilan Tuhan dan merasakan kasihnya? Setiap murid yang maju ke depan memiliki jawabannya masing – masing, dan semua itu unik. Kebetulan saya juga dipanggil ke depan, dan memang saya juga kaget karena belum ada kesiapan apapun. Saya pribadi, merasa belum tahu banyak tentang panggilan Tuhan, entah karena saya belum menyadarinya atau bagaimana. Tetapi bu Lidia membantu saya menjelaskan, apa panggilan yang saya lakukan, terutama karena yang saya bisa jelaskan ialah panggilan sebagai anak. Entah kenapa sangat sulit untuk bercerita tentang keluarga saya dengan orang lain, bukan karena saya tidak tahu apa yang harus dikatakan, tetapi saya tidak bisa menyampaikannya lewat perkataan. Jika memang ini adalah panggilan saya sebagai anak, saya menanggapinya dengan berusaha sebaik mungkin, yaitu berdoa, belajar, dan berprestasi.

Beberapa diantaranya ada yang menyampaikan bagaimana pengalaman bersama almarhum neneknya. Ada juga yang mengatakan bahwa walaupun ayahnya mengalami “stroke” sejak masih SD, sampai sekarang namun tetap bersukur. Ada yang mengalami kegagalan dalam bidang akademik, sehingga orang tuanya dipanggil kesekolah, dan sebagai konsekuensinya mengerjakan tugas di dalam kamar dan boleh keluar jika sudah diselesaikan. Ada juga yang menyampaikan bahwa semenjak kecil, untuk membaca ayat alkitab merupakan kewajiban, dan baru merasakan ketika sudah ditinggal oleh alm ayahnya.

Menurut saya dari sharing yang disampaikan oleh teman – teman semua itu berarti. Setiap orang memiliki ceritanya masing – masing dan darisitu kita bisa belajar dan menyadari kasih Tuhan. Kita pun akhirnya menyanyikan lagu rohani bersama dan mengakhirinya dengan doa. Semoga dengan apa yang saya sharingkan bisa menjadika berkat bagi sahabat Hoecken yang meluangkan waktunya untuk membaca. Allah adalah sumber harapan bagi kita yang mau percaya kepadaNya

By-Michael Putra Fenda (11 IPA)

Bagikan Ke: