021 2215 7991
Jl. Tol Jakarta-Cikampek Km 37
blog-img
14/12/2023

Meningkatkan ketersediaan pangan dengan hidroponik timun

Administrator | Penelitian Sains dan Teknologi

Hidroponik merupakan metode bercocok atau sistem budidaya tanam dengan menggunakan media tanam selain tanah, seperti arang sekam dan kompos. Dalam budidaya hidroponik, salah satu hal yang harus diperhatikan dalam peningkatan hasil produksi adalah dari segi nutrisi yang digunakan. Kebutuhan nutrisi tanaman harus terpenuhi untuk mendapatkan pertumbuhan yang optimal.

 Selama ini penggunaan nutrisi yang biasanya digunakan yaitu pupuk anorganik yaitu nutrisi ABmix. Harga nutrisi hidroponik yang tinggi juga merupakan salah satu faktor mengapa para petani konvensional tidak menggunakan sistem budidaya hidroponik. Penggunaan pupuk organik adalah salah satu alternatif untuk menggantikan nutrisi ABmix dengan nutrisi organik. Mentimun merupakan salah satu jenis sayuran buah yang sangat potensial dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat pada tahun-tahun mendatang.

Budidaya mentimun, khususnya mentimun Jepang umumnya dilakukan dengan sistem hidroponik media padat. Budidaya mentimun ini baru berkembang di wilayah Jawa Barat pada daerah ketinggian di atas 800 mdpl. Konsentrasi hara pada larutan hara untuk sistem hidroponik sangat kritis, terutama untuk unsur hara mikro. Salah satu unsur hara mikro yang banyak mendapat perhatian dalam budidaya mentimun sistem hidroponik adalah unsur boron.

Penggunaan hidroponik timun dapat menjadi solusi untuk meningkatkan pasokan makanan bagi populasi yang bertambah. Dengan menggunakan teknik hidroponik, petani dapat meningkatkan hasil produksi mentimun dengan memperhatikan nutrisi yang digunakan. Selain itu, penggunaan hidroponik juga dapat menghemat air dan lahan, serta mengurangi penggunaan pupuk anorganik yang mahal. Dengan demikian, penggunaan hidroponik timun dapat menjadi alternatif yang baik untuk meningkatkan pasokan makanan bagi populasi yang bertambah.

Perkembangan teknologi dalam bidang hidroponik dapat membantu meningkatkan produksi sayuran dan buah-buahan, termasuk mentimun, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. Namun, penggunaan teknologi ini juga dapat menimbulkan permasalahan sosial, seperti kesenjangan antara petani yang mampu dan tidak mampu membeli teknologi hidroponik. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memperluas akses dan pengetahuan tentang teknologi hidroponik kepada petani kecil dan masyarakat yang kurang mampu.

Dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika, penggunaan hidroponik timun dapat menjadi contoh bagaimana masyarakat dengan beragam latar belakang dapat bersatu dalam upaya meningkatkan pasokan makanan bagi populasi yang bertambah. Dalam hal ini, teknologi hidroponik dapat menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai kelompok masyarakat untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan yang sama, yaitu meningkatkan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

By: Vincentius Jonathan S.-XII IPS

Bagikan Ke: