021 2215 7991
Jl. Tol Jakarta-Cikampek Km 37
blog-img
27/08/2023

Membangun Keyakinan Diri Untuk Meraih Kemenangan Dalam Pertandingan Taekwondo

Administrator | Prestasi

Hallo sahabat Hoecken, perkenankan saya untuk berbagi pengalaman.

Taekwondo merupakan seni bela diri yang telah Saya tekuni selama 4 tahun belakangan ini. Olahraga ini sudah menjadi bagian dalam hidupku. Di saat suasana sedang tidak baik-baik saja, Saya selalu mencari waktu untuk latihan Taekwondo karena, dengan hal tersebut dapat menghilangkan stress dan membuat mood menjadi lebih baik.

Jika kita mendengar sebutan kata “Taekwondo” sudah pasti juga akan berkaitan dengan berbagai pertandingan di dalamnya. Bagi Saya, suatu pertandingan merupakan hal yang sangat penting karena, dengan itu kita bisa belajar bagaimana cara pengendalian emosi, disiplin, pengembangan kepercayaan diri, mencari pengalaman, dan satu hal yang paling berarti yaitu sebagai bentuk prestasi.

Pada hari Jumat, 25 Agustus 2023, Saya telah mengikuti kejuaraan Taekwondo Piala Walikota Bekasi. Awalnya Saya tidak mau ikut dikarenakan pada tanggal 2 Agustus pelatih mendaftarkan Saya untuk mengikuti pertandingan tersebut. Saya merasa waktu yang tersisa untuk latihan itu tidak cukup, namun karena adanya support dari pelatih, guru, dan juga orang tua membuat Saya untuk tidak menyia-nyikan kesempatan yang telah diberikan.

Hari Kamis, 24 Agustus 2023 tepat pada jam 22:22, bagan yang berisi nama-nama peserta itu baru saja keluar, dan nama Saya berada pada partai ke-7, sehingga malam itu membuat diri Saya khawatir. Selanjutnya, pada keesokan harinya, Saya mempersiapakn fisik serta mental untuk bertanding. Dilihat oleh banyak orang bukanlah suatu hal yang mudah bagiku. Dalam berjalannya waktu, Saya tidak pernah berhenti berdoa memohon kepada Tuhan agar diberikan kelancaran dan kesempatan untuk bisa memenangkan serta memberikan hasil yang terbaik. Kemudian, pelatih sudah meminta untuk bersiap-siap memakai body protector, serta peralatan lain (alat-alat kyorugi). Saat itu hanya perkataan inilah yang bisa kuucapkan “jadilah sesuai dengan kehendak Mu ya Bapa, aku percaya dengan kasih setia-Mu yang begitu besar, Engkau menuntun setiap pekerjaan yang Aku lakukan. Di dalam Nama Tuhan Yesus, semoga aku berhasil, Amin”. Lalu, dimulailah pertandingan tersebut.

Pada round pertama saya kalah dengan point 4 dan lawan saya mendapat point 10, kemudian ada waktu untuk minum selama 10 detik dan kembali lagi ke arena untuk memulai round kedua, di saat itu Saya yang mendapat point lebih tinggi daripadanya, dan hal itu juga terjadi pada round ketiga, dan akhirnya juri memutuskan bahwa pertandingan ini dimenangkan oleh red corner yaitu Saya sendiri. Tak sampai disitu saja perjuangan yang perlu dihadapi, Saya masih harus melanjutkannya di final. Singkat cerita pada saat mulai memasuki arena pertandingan, disitu mental block mulai muncul hanya karena melihat tingkatan sabuk yang berbeda. Sabuk yang masih Saya miliki yaitu kuning strip hijau sedangkan lawan memiliki tingkat sabuk berwarna hijau strip biru, yang artinya berbeda 2 tingkatan. Selanjutnya, pertandingan final dimulai, Saya tetap berusaha semaksimal mungkin tetapi lawan Saya memiliki defense yang kuat dan Ia sangat bagus dalam teknik-teknik bertarung. Akhirnya pertandingan tersebut hanya berlangsung 2 round saja dikarenakan saya kalah pada round pertama dan kedua. Dan hasilnya Saya kalah di final.

Saya bersyukur kepada Tuhan karena tanpa campur tangan kuasa-Nya Saya yakin kemenangan saya di awal tersebut tidak bisa terjadi. Dan tentunya Saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada pelatih sabeum Seftian, kepada guru-guru pembimbing, serta SMA Pangudi Luhur yang telah memfasilitasi, dan kepada orang tua yang selalu memberikan support dan doa.

Kekalahan bukanlah akhir dari segalanya, setiap kekalahan adalah kesempatan untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik, karena yang penting adalah usaha, kerja keras, menjunjung spotivitas, dan memiliki keyakinan diri yang kuat sebagai fondasi utama untuk meraih kemenangan dan kesuksesan. Terus berjuang dan tetap rendah hati.

By: Felicia Christy-Anne XI-A

Bagikan Ke: