Dizaman yang sudah sangat maju atau canggih ini banyak teknologi yang bermunculan seperti rekayasa genetika dan kloning, tapi yang akan kita bahas kali ini adalah kloning. Ada yang tau apa itu kloning? Oke, jadi kloning adalah tekning membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan sel induknya tanpa proses pembuahan atau bisa juga disebut sebagai duplikat suatu organisme atau bisa disebut juga dengan membuat foto copy dari suatu makhluk melalui cara cara yang non seksual.
Teknologi kloning ini mengarah kepada kemajuan dunia kedokteran, serta bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang bioteknokogi modern dan reproduksi. Namun kloning juga dapat berdampak negatif karena dapat disalahgunakan untuk menciptakan spesies atau ras baru dengan tujuan tertentu yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan dan dapat menyebabkan kekacauan dalam kekerabatan dan identitas diri dari hasil kloning maupun induknya dapat saja terjadi.
Di Indonesia, kloning dapat mempunyai implikasi yang kompleks dalam aspek medis, etika, budaya, sosial-ekonomi, hukum dan pendidikan. Mengobati kelainan genetik berpotensi meningkatkan kesehatan, namun juga menimbulkan pertanyaan mengenai etika dan nilai-nilai budaya. Dari sudut pandang sosial-ekonomi, kloning dapat menyebabkan ketimpangan akses dan peluang ekonomi baru. Perlindungan hukum dan peraturan yang tepat diperlukan, namun pendidikan dan penelitian juga penting untuk memaksimalkan manfaat teknologi ini.
Penerapan kloning sebagai upaya peningkatan kesejahteraan manusia dapat memiliki beberapa potensi manfaat, meskipun juga memunculkan sejumlah tantangan etika dan sosial. Beberapa potensi manfaatnya meliputi:
Pengobatan Penyakit Genetik: Kloning dapat digunakan untuk menghasilkan organ dan jaringan yang sesuai secara genetik dengan pasien, mengurangi risiko penolakan dalam transplantasi organ. Selain itu, penelitian di bidang kloning dapat membantu memahami dan mengobati penyakit genetik yang sulit diatasi dengan metode konvensional dan Reproduksi.
Penerapan kloning sebagai upaya peningkatan kesejahteraan manusia dapat melibatkan berbagai aspek kehidupan, terutama dalam bidang kesehatan dan reproduksi. Salah satu cara utama adalah melalui penggunaan kloning untuk produksi organ dan jaringan tubuh yang sesuai secara genetik dengan pasien. Ini dapat membantu mengatasi masalah defisit organ untuk transplantasi dan mengurangi risiko penolakan oleh tubuh penerima.
Penerapan kloning dalam prinsip bioteknologi konvensional melibatkan tahapan ilmiah yang sistematis sesuai dengan metode ilmiah. Pertama, peneliti mengidentifikasi tujuan kloning dan merumuskan hipotesis tentang bagaimana proses tersebut dapat dijalankan.
Selanjutnya, mereka mengumpulkan data melalui eksperimen, yang mungkin melibatkan isolasi dan pemeliharaan sel-sel target. Proses kloning pada tingkat sel atau organisme kemudian dilakukan dengan menggunakan teknik seperti transfer inti sel, di mana inti sel somatik dari organisme donor disisipkan ke dalam sel telur yang telah dikosongkan intinya.
Faktanya teknologi kloning ini sudah pernah diuji cobakan kepada hewan seperti: babi pada tahun 2000, kucing pada tahun 2001, rusa pada tahun 2003, kuda pada tahun 2003, anjing pada tahun 2005, tikus pada tahun 2008, kambing liar pada tahun 2009, serigala abu-abu pada tahun 2005, monyet pada tahun 2018 dan tumbuhan.
By: Antonio Jethro P-12 IPS