Hallo sahabat Hoecken!
Banyak cerita hidup yang di lalui berbekal doa, niat dan usaha dengan akhir yang selalu punya sisi luar biasa dalam versi baik dan buruknya kisah yang terjadi. Sama seperti dinamika yang saya lalui di SMA PL Bernardus yang mempunyai akhir luar biasa dalam berbagai macam versi yang membuat saya bingung untuk membuat judul dari kisah ini wkwkwk
Perkenalkan saya Aura. Saya bukan ahlinya dalam mengutarakan kisah dalam bentuk kata – kata sehingga mohon maaf dan harap maklum apabila dalam pemilihan kata ‘rodok awut – awutan’.
Jujur saya termasuk penghuni yang hanya 6 tahun berdinamika dalam kehidupan PL Deltamas. Sama seperti kisah lainnya, begitu banyak hal yang telah terjadi hingga membuat saya merasa tidak menyangka bahwa fase tersebut mampu saya lalui.
Saya masuk menginjakan kaki pertama kali di SMP Pangudi Luhur Deltamas dan melanjutkan jenjang studi di SMA Pangudi Luhur Deltamas karena secinta itu saya sama PL Hehehe..
Saat pertama masuk dan berdinamika di lingkup SMP, kisah saya tidak berjalan mulus layaknya bayangan saya. Sebut saja, si anak SD negeri ini mengalami culture shock dengan sekolah swasta. Saat SD saya terbiasa dengan siklus sekolah yang tidak teratur dan jarang sekali penggunaan bahasa inggris dalam pengantar pembelajaran. Saya juga syok, saat di SD segala hal mampu di terima dalam lingkup pertemanan namun nyatanya, di atas langit masih ada langit sehingga culture shock itu terjadi dan menjadikan diri saya yang aslinya ekstrovert menjadi introvert akut *si paling main aman wkwkwk.
Namun, seberat apapun yang saya jalanin di SMP, saya sama sekali tidak pernah berpikir untuk keluar dan membuat saya selalu penasaran harus melewatinya dengan seperti apa dan bagaimana. Sepanjang SMP saya dibimbing Alm. Pak Emile selaku guru BK. Banyak pesan – pesan kehidupan dari beliau yang berhasil menghantarkan saya untuk tetap bertahan di SMP. Semua pesan – pesan kehidupan tersebut saya jadikan modal untuk memberanikan diri lanjut studi di SMA PL Deltamas ((LAGI)).
Ternyata benar, di SMA saya kembali menjadi diri saya yang dahulu namun dengan versi lebih baik. Lingkup pertemanan yang asik, pendidikan karakter murid yang di perhatikan sekali, dan fasilitas penunjang pembelajaran di dukung dengan baik. Dalam bidang organisasi, lancar jaya full senyum atas bimbingan dan arahan bu Ayu serta dibantu jajaran ajudan emile lainnya.
Terkait studi, saya aslinya si anak IPS yang memaksa diri untuk masuk IPA meskipun di tengah perjalanan benar – benar jebrat jebrot morat marit. Dari 3 ilmu jurusan IPA (Fisika, Kimia, Biologi) hanya biologi yang bisa saya kuasai dengan baik sehingga ketika ujian nasional, biologi adalah pilihan. Terima kasih kepada bu Lidia, nalar saya yang hanya mampu menghafal ternyata menemui wadah yang tepat wkwkwk.
Meskipun banyak konflik yang terjadi saat SMA, Alm. Pak Emile tetap memberikan warisan berupa pesan – pesan kehidupan untuk saya tidak pernah usai berjuang untuk menyelesaikan semua permasalahan hidup yang ada dan menyadari kemampuan diri.
Bicara tentang menyadari kemampuan diri, Alm. Pak Emile menyadarkan saya bahwa cita – cita saya ingin masuk ke pendidikan vokasi teknik jauh sekali dari kemampuan yang saya punya melihat dari track record kehidupan. Saya pernah mengikuti sarannya untuk masuk dalam universitas swasta jurusan teknik. Saya ikuti sarannya dan ternyata saya lolos. Saya bisa lihat wajah ceria terbaiknya karena saya lolos di univ yang beliau sarankan ketika surat lolos tersebut di kirim ke sekolah. Namun, saya orang yang keras kepala melawan semua itu. Bahkan ketika graduation SMA, Alm. Pak Emil masih mengulang pesan yang selalu di tanamkan kepada saya sejak SMP “Tetap ingat pesan saya, malesnya si pintar adalah rajinnya kamu sehingga kamu ga boleh ga rajin”.
Mantra tersebut betul – betul menjadi modal kuliah yang mau saya buktikan ke Pak Emil kalau saya menjalani mantranya dengan baik hingga akhirnya saya berhasil lulus dari univ yang saya cita – citakan dengan hasil terbaik di luar apa yang saya bayangkan. Beliau memang Alm. Guru BK kesayangan semua rakyat PL Deltamas, Alm. Pak Emile yang berhasil menghantarkan si murid introvert dan IQ dibawah 100 ini mampu bertahan hidup selama di PL dan hari ini. Terima kasih banyak Pak Emile.
Sepanjang perjalanan hidup yang saya lalui di PL Deltamas, saya bertemu dengan teman – teman dan guru yang baik – baik. Semua menolong dan mau menerima bagaimanapun kondisi muridnya. Semua guru seperti mendapat tugas besar dan mulia untuk membentuk muridnya menjadi solusi untuk dunia yang penuh dengan masalah ini. Kedengarannya seperti murid yang akan dibentuk menjadi pahlawan kesiangan wkwkwk tapi jujur saja untuk menjadi solusi itu bukan sekedar kita membantu orang lain namun dengan menjadi orang yang tidak merugikan orang lain itu termasuk solusi. Disitu cara SMA Pangudi Luhur membentuk karaktek muridnya untuk siap menghadapi dunia setelah masa sekolah ini usai. Saya alumninya yang tidak pernah menyesal atas dinamika yang terjadi. Semangat dan cita – cita pangudi luhur harus terus menyala. Semangat untuk Bruder Paulus Sumarno FIC, terima kasih untuk cinta dan dedikasi penuh pada PL Deltamas, salam sehat dan jaya selalu!
Aura Arles Asanovarima
Alumni SMA Pangudi Luhur Bernardus Angkatan 4
Alumni Politeknik ATMI Surakarta – Teknik Mekatronika angkatan 52