021 2215 7991
Jl. Tol Jakarta-Cikampek Km 37
blog-img
06/11/2022

Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional

Administrator | Pendidikan

Hai sahabat Hoecken, Sabtu, 5 November 2022 diperingati sebagai Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional. Marilah kita menyimak bersama berkaitan dengan sejarah, sehingga kita semakin mengenal dan mencintai flora dan fauna disekitar kita.

Dilansir dari beberapa sumber, Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional adalah hari penting yang diperingati dalam rangka peningkatan perlindungan dan upaya pelestarian fauna dan flora yang khas Indonesia, serta untuk lebih menumbuh kembangkan kepedulian rasa cinta dan kebanggaan nasional terhadap kekayaan tersebut. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kemdikbud versi online, arti puspa adalah bunga, dan satwa adalah binatang.

Kekhasan beberapa fauna dan flora Indonesia tersebut pada dasarnya juga merupakan kebanggaan nasional, dan harus dimanfaatkan sebagai pendorong upaya perlindungan, pelestarian serta pemanfaatannya secara berkelanjutan. Maka dari itu, pemerintah menetapkan kapan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional diperingati setiap tanggal 5 November yakni melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional oleh Presiden Soeharto. Kekhasan beberapa fauna dan flora Indonesia pada dasarnya merupakan kebanggaan nasional. Itulah sebabnya, keberadaan fauna dan flora tersebut harus dimanfaatkan sebagai pendorong upaya perlindungan, pelestarian serta pemanfaatannya secara berkelanjutan.

Adapun tujuan peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional adalah sebagai berikut:

  • Pengingat pentingnya peran hewan dan tumbuhan dalam kehidupan manusia.
  • Meningkatkan rasa cinta terhadap flora dan fauna
  • Melestarikan keanekaragaman hayati
  • Upaya perlindungan puspa dan satwa nasional
  • Peringatan hari lingkungan hidup nasional
  • Meningkatkan kepedulian akan keberadaan flora dan fauna yang ada di Indonesia.

Untuk diketahui, pemerintah juga menetapkan jenis-jenis tumbuhan dan hewan sebagai puspa nasional dan satwa nasional. Ada tiga jenis satwa yang masing-masing mewakili satwa darat, air, dan udara, dinyatakan sebagai Satwa Nasional, dan selanjutnya dikukuhkan penyebutannya sebagai berikut:

  • Komodo (Varanus Komodoensis) sebagai satwa nasional.
  • Ikan Siluk Merah (Sclerophages Formosus) sebagai satwa pesona.
  • Elang Jawa (Spizaetus Bartelsi) sebagai satwa langka.

Berikutnya, ada pula tiga jenis bunga yang dinyatakan sebagai bunga Nasional, dan selanjutnya dikukuhkan penyebutannya sebagai berikut:

  • Melati (Jasminum Sambac) sebagai puspa bangsa.
  • Anggrek (Palaenopsis Amabilis) sebagai puspa pesona.
  • Padma Raksasa (Rafflesia Arnoldi) sebagai puspa langka.

Dikutip dari akun Instagram resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, @kementerianlhk, tema Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) 2022 adalah “Potensi Plasma Nutfah Puspa dan Satwa Indonesia bagi Pembangunan Ekonomi Nasional.” Tema ini diangkat dengan tujuan untuk mengingatkan perlunya perlindungan plasma puspa dan satwa Indonesia sebagai aset dasar negara bagi pembangunan ekonomi nasional demi terwujudnya pembangunan berkelanjutan. Selaras dengan tema HCPSN tahun 2022, dipilih gaharu (Aquilaria filaria) dan banteng (Bos javanicus) sebagai maskot Puspa dan Satwa HCPSN tahun 2022. Pemilihan kedua spesies ini, mengingat selain peran dan fungsi ekologis yang cukup tinggi di alam, gaharu (Aquilaria filaria) dan banteng (Bos javanicus) merupakan jenis yang saat ini mempunyai nilai ekonomis yang potensial untuk dikembangkan.

Banteng (Bos javanicus)

Banteng jantan memiliki kulit berwarna biru-hitam atau atau coklat gelap, tanduk panjang melengkung ke atas, dan punuk di bidang pundak. Sementara, betinanya memiliki kulit coklat kemerahan, tanduk pendek yang mengarah ke dalam dan tidak berpunuk. Banteng memakan rumput, bambu, buah-buahan, dedaunan, dan ranting muda. Oleh IUCN Redlist, Banteng dikategorikan dalam status konservasi “Endangered” atau “Terancam Kepunahan”. Selain Banteng Jawa (Bos javanicus) sedikitnya terdapat 4 spesies Banteng lainnya diseluruh dunia. Satu spesies telah dinyatakan punah. Tanduk banteng sering dikoleksi sebagai hadiah dari lomba berburu. Bos javanicus adalah banteng endemik pulau Jawa. Di daerah lainnya, terdapat pula banteng dengan nama latin Bos javanicus lowi di Kalimantan dan Bos javanicus birmancius yang berhasil beradaptasi dan menyebar di daratan Asia.

Kayu gaharu (Aquilaria filaria)

Kayu gaharu termasuk dalam golongan minyak atsiri. Berikut keistimewaan dari kayu gaharu:

Bernilai Ekonomi Tinggi

Memiliki karakteristik bau yang khas, membuat kayu gaharu banyak dimanfaatkan di berbagai bidang. Bukan hanya sebagai pengharum ruangan, kayu gaharu di berbagai negara seperti di Jepang, Tiongkok, dan Amerika dijadikan sebagai bahan baku industri kosmetik.

Tak hanya itu, teksturnya yang kuat dan bentuk batangnya yang unik juga kerap dijadikan aneka ragam kerajinan. Tak heran jika kayu langka ini memiliki nilai ekonomi yang fantastis. Kayu gaharu dengan kualitas yang baik bahkan bisa dibanderol dengan harga mencapai puluhan juta per kilogramnya. Kayu gaharu banyak digunakan masyarakat Timur Tengah sebagai pengharum ruangan. Mereka juga menganggap kayu gaharu sebagai simbol prestise bagi si pemilik rumah. Kayu gaharu menjadi sangat mahal setelah menjadi gupal.

Kerap Dianggap Sebagai Kayu dari Surga

Banyak masyarakat Islam yang mempercayai bahwa kayu gaharu merupakan kayu yang suci yang berasal dari surga. Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah dari Abi Hurairah Radliyalahu'anh dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Bukhori yang berbunyi:

“Golongan penghuni surga yang pertama kali masuk surga adalah berbentuk rupa bulan pada malam bulan purnama…(sampai ucapan beliau)…nyala perdupaan mereka adalah gaharu.”

Imam Abul Yaman menjelaskan bahwa gaharu yang dimaksud ialah kayu gaharu.

Semua Bagian Pohon Dapat Dimanfaatkan

Ternyata yang bermanfaat dari pohon gaharu tak hanya resin atau gubalnya saja, melainkan semua bagian pohon tersebut bisa dimanfaatkan. Mulai resin, batang, hingga daunnya semua memiliki khasiat dan manfaatnya masing-masing. Batang gaharu misalnya, bisa diolah menjadi minyak atsiri dan daunnya juga bisa diolah sebagai teh herbal yang sangat berkhasiat.

Bermanfaat Dalam Dunia Medis

Seiring dengan perkembangan teknologi, kini beberapa negara seperti Cina, Singapura, Korea, Jepang hingga Amerika Serikat mulai mengembangkan gaharus sebagai obat penghilang stres, gangguan ginjal, sakit perut, asma, hepatitis bahkan sebagai antibiotik untuk penyakit TBC.

Semoga sahabat Hoecken bisa semakin mencintai flora dan fauna yang ada di sekitar, dan semakin mengetahui manfaat dan peran yang harus diambil.

Referensi
https://news.detik.com/berita/d-6374596/sejarah-hari-cinta-puspa-dan-satwa-nasional-5-november

https://www.merdeka.com/jabar/mengenal-manfaat-kayu-gaharu-hasil-hutan-berharga-ratusan-juta-kln.html

https://www.detik.com/jabar/berita/d-6389541/5-fakta-menarik-banteng-dan-gaharu-maskot-puspa-satwa-2022

Bagikan Ke: