021 2215 7991
Jl. Tol Jakarta-Cikampek Km 37
blog-img
15/11/2022

Hargai Tubuh Anda Dari Asap

Administrator | Sains dan Teknologi

Bahaya Ga Sih? Vape?

Semangat pagi sahabat Hoecken….

Kalau dengar kata vape, pasti kita gak asing dong dengan kata itu. Vape, yang juga disebut-sebut sebagai rokok elektronik, sekarang ini sedang marak diperbincangkan bahkan disebut sebagai versi 'aman' dari rokok. Tapi, emang fakta sebenarnya gimana, sih?

Vape merupakan alat yang cara kerjanya mirip seperti rokok. Namun, tidak ada proses pembakaran tembakau, melainkan memakai cairan perasa yang diubah menjadi uap dengan cara dihisap. Kandungan yang terdapat di dalam cairan ternyata sama berbahayanya dengan tembakau pada rokok, loh.

Kandungan pertama yang pasti ada nikotin. Nikotin yang terkandung dalam rokok elektrik bersifat sangat adiktif. Nikotin juga dapat membahayakan perkembangan otak kaum muda dan dewasa muda. Tak hanya itu, perisa (flavoring) yang ada dalam cairan isi katrid rokok elektrik juga bisa berdampak buruk pada kesehatan. Zat tersebut juga ada di rokok yang membuat penggunanya merasa ketagihan. Selain nikotin, terdapat juga senyawa organik yang bernama VOC (Volatile Organic Compounds) yang dapat menghasilkan asap pada vape. Sejumlah bahan kimia berbahaya seperti asetaldehida, akrolein, dan formaldehida. Ada juga gliserin sebagai pemanis dan bahan perasa. Ada senyawa karbon pada uap yang dihasilkan dari proses evaporasi yang terjadi di dalam vape. Yang terakhir adalah logam. Senyawa ini sangat beracun jika masuk ke dalam tubuh karena paparan logam yang terjadi akibat pemanasan vape beresiko menyebabkan masalah kesehatan seperti kanker paru-paru.

Walaupun terkesan sama, tetapi antara rokok dan vape itu berbeda jauh loh. Di mulai dari kandungannya, cara kerja, dan efeknya pada diri sendiri dan orang lain. Secara garis besar perbedaan kandungan mereka adalah rokok berisi tembakau dan vape berisi cairan yang bernama Volatile Organic Compounds (VOC). Dari cara kerjanya pun berbeda, di mana rokok melakukan pembakaran tembakau untuk menghasilkan asap. Berbeda halnya dengan vape, cairan yang terdapat dalam vape dipanaskan kemudian dihisap dan dihembuskan sampai mengeluarkan asap. Tentu saja keduanya memiliki dampak yang buruk terhadap diri sendiri dan lingkungan, tetapi rokok lebih berdampak buruk terhadap lingkungan. Terdapat banyak kasus yang menyatakan bahwa perokok pasif mengalami efek yang lebih berbahaya daripada perokok aktif. Hal ini disebabkan karena asap dari pembakaran tembakau sangat buruk jika dihisap oleh paru-paru. Sedangkan pada vape dampak berbahayanya lebih banyak kepada diri sendiri. Karena kandungan kimia yang terdapat pada cairan vape hanya masuk ke tubuh dirinya sendiri dan tidak mencemarkan lingkungan sekitar dan orang lain. Paling hanya mencium aroma dari cairan vape tadi.

Cara kerja dari vape adalah dengan dipanaskan, berarti terjadi reaksi di dalamnya. Kandungan salah satu vape, yaitu VOC dipanaskan yang kemudian menjadi uap. Proses pemanasan tersebut harus diawasi agar tidak melampaui suhu yang dianjurkan. Bila suhu yang ada melampaui suhu yang seharusnya, maka vape bisa terbakar. Suhu menjadi salah satu faktor yang mempercepat laju reaksi.

Ternyata vape itu memiliki berbagai jenis yang bervariasi, di mulai dari bentuk, ukura dan wanginya, salah satunya adalah pod. Pod adalah salah satu jenis vape yang berbentuk seperti corong, mirip seperti rokok namun lebih besar. Sekarang ini, banyak orang lebih memilih menggunakan pod ketimbang rokok konvensional dan jenis vape lainnya karena ukurannya yang lebih kecil dan mudah dibawa ke mana-mana. Selain itu, pod sudah banyak diperjualbelikan di supermarket. Selain itu harganya yang terjangkau membuat pod banyak digandrungi oleh remaja zaman sekarang.

Dalam menggunakan vape, tiap pengguna memiliki faktor pendorongnya masing-masing. Misalnya faktor lingkungan pertemanan yang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keterlibatan seseorang dengan vape. Hal ini juga yang biasa di alami dalam kehidupan sosial kaum remaja. Misalnya saja, seorang remaja yang ikut-ikutan terjerumus dalam vape hanya karena ingin dianggap gaul oleh teman-temannya. Banyak remaja yang merasa harus mengikuti gaya hidup teman-temannya agar tidak merasa ditinggalkan. Padahal ada banyak cara lain yang lebih positif untuk mendekatkan diri pada lingkungan pertemanan, termasuk meningkatkan persatuan. Ada juga faktor keluarga. Keluarga yang tidak memberikan perhatian dan kasih sayang yang cukup menjadi faktor pendorong. Ada juga faktor yang hanya melibatkan diri sendiri, seperti faktor psikologis dan kepribadian. Manusia cenderung memiliki rasa penasaran. Mereka menjadi mencoba apa yang ingin mereka coba, seperti mencoba vape. Sikap labil juga membuat seseorang terpengaruh dengan lingkungannya. Internet juga berperan dalam faktor pendorong yang memudahkan seseorang dalam menggunakan vape.

Nah, dari sini kita tahu, kalau ternyata vape itu tidak kalah berbahaya dari rokok kan. Maka itu kita, sebagai remaja harus mulai membiasakan diri dari sekarang untuk menjauhkan diri dari vape. Hal itu bisa kita hindari dengan menjalani pola hidup sehat seperti berolahraga, melampiaskan hobi, tidur yang cukup, makan makanan bergizi dan seimbang. Selain itu dengan melakukan edukasi terhadap bahaya penggunaan vape, kita bisa menyadari dampak negatif dari vape tersebut, agar kita tidak terpengaruh dengan hasutan untuk menggunakan vape. Selain itu, bisa juga dengan mendekatkan diri kepada Tuhan. Bisa lebih bersyukur dengan apa yang kita miliki. Itu juga bagian dari menghargai tubuh sebagai hadiah dari Tuhan.

Walaupun mungkin terlihat sepele, jangan sampai kita terjerumus dalam penggunaan vape. Selain karena berbahaya bagi tubuh, secara psikologi, kita pasti akan selalu merasa ketergantungan dan akhirnya tidak bisa lepas dari vape. Bukan hanya vape, hal ini juga berlaku untuk semua jenis NAPZA. Tidak hanya merugikan diri sendiri, tentunya kita akan merugikan lingkungan sekitar kita. Bukan hanya merusak diri sendiri, kita juga akan merusak hubungan kita dengan orang lain. Sebaiknya jangan coba-coba jika tetap ingin hidup sehat dan tetap menjaga relasi baik dengan orang-orang sekitar. Ingat lebih baik mencegah daripada mengobati.

Demikian hal yang bisa kami sampaikan pada hari yang baik ini. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan, kami ucapan banyak terima kasih. Kami juga sampaikan permohonan maaf apabila ada kesalahan kata atau penyampaian yang melukai hati moengil kalian. Sekian dari kami, kami pamit undur diri.

By: David (XI IPA), Puan (XI IPS), Jose(XI IPS), Aurelia (XI IPA)





 

Bagikan Ke: