021 2215 7991
Jl. Tol Jakarta-Cikampek Km 37
blog-img
08/11/2022

Fenomena Langka dan Unik

Administrator | Sains

Salam Sejahtera Sahabat Hoecken….

Salam Sehat dan Bahagia selalu semuanyaa…

Hari ini kita akan Kembali mengulik fenomena langka nan unik yang terjadi pada Selasa, 8 November 2022.  Fenomena apakah itu? Yap betul…, fenomena ini disebut Gerhana Bulan Total. Melalui akun Instragram @lapan_ri, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) RI membagikan informasi terkait hal ini. Gerhana Bulan Total pada 8 November 2022 akan terjadi dengan durasi total selama 1 jam, 24 menit, 58 detik, dan dengan durasi umbral (sebagian + total) selama 3 jam, 39 menit, 50 detik. Puncak Gerhana Bulan Total dapat disaksikan pada jam 18.00 WIB/19.00 WITA/20.00 WIT. Ini Penjelasan Ahli Lebar gerhana bulan total kali ini sebesar 1,3589 dengan jarak pusat umbra ke pusat Bulan sebesar 0,2570.

Apa Itu Gerhana Bulan Total? Melansir laman lapan.go.id, Gerhana Bulan Total adalah fenomena astronomis, ketika seluruh permukaan Bulan memasuki bayangan inti (umbra) Bumi. Hal ini disebabkan oleh konfigurasi antara Bulan, Bumi, dan Matahari yang membentuk garis lurus. Selain itu, Bulan berada di dekat titik simpul orbit Bulan, yakni perpotongan antara ekliptika (bidang edar Bumi mengelilingi Matahari) dengan orbit Bulan. Gerhana Bulan Total terjadi ketika fase Bulan Purnama. Namun demikian, tidak semua fase Bulan Purnama dapat mengalami Gerhana Bulan.

Gerhana ini termasuk ke dalam gerhana ke-20 dari 72 gerhana dalam Seri Saros 136 (1680-2960). Dampak Gerhana Bulan Total Lalu, adakah dampak Gerhana Bulan Total pada kehidupan manusia? Astronom amatir Indonesia Marufin Sudibyo mengatakan, bahwa sebenarnya tidak ada dampak langsung dari Gerhana Bulan Total. Namun, kombinasi posisi Bulan dan Matahari dalam momen tertentu, yaitu saat Bulan baru dan Bulan purnama, telah jamak diketahui sebagai faktor penyebab terjadinya pasang naik air laut yang mencapai maksimum. “Gerhana Bulan selalu terjadi saat Bulan purnama, sehingga berasosiasi dengan peristiwa pasang naik air laut,” jelas Marufin saat dihubungi Kompas.com. Meski demikian, adanya pengaruh faktor-faktor lokal, pasang naik tertinggi pada suatu lokasi, tidak selalu bertepatan dengan Gerhana Bulan. “Jadi, bisa terlambat sampai beberapa jam kemudian,” ujar Marufin.

Berdasarkan kutipan dari CNN Indonesia Gerhana Bulan total akan terjadi pada Selasa (8/11), dan bisa disaksikan langsung di langit Indonesia. Namun untuk menyaksikan gerhana itu, apakah butuh alat khusus? Puncak gerhana Bulan total 8 November 2022 berlangsung mulai pukul 17.59.11 WIB dan berakhir pukul 20.57.43 WIB seperti dilansir situs resmi BMKG.

Gerhana bulan ini merupakan salah satu fenomena gerhana dari total empat gerhana yang terjadi sepanjang tahun 2022, sekaligus menjadi gerhana Bulan total terakhir tahun ini. Berikut empat Gerhana yang terjadi sepanjang tahun 2022:

• Gerhana Matahari Sebagian 30 April 2022 yang tidak dapat diamati dari Indonesia

• Gerhana Bulan Total 16 Mei 2022 yang tidak dapat diamati dari Indonesia

• Gerhana Matahari Sebagian 25 Oktober 2022 yang tidak dapat diamati dari Indonesia

• Gerhana Bulan Total 8 November 2022 yang dapat diamati dari Indonesia.

Berbeda dengan gerhana matahari yang membutuhkan peralatan khusus untuk mengamati dengan aman, masyarakat bisa menyaksikan gerhana Bulan dengan mata telanjang. Sepasang teropong memungkinkan untuk melihat jumlah detail yang mengesankan di Bulan. Tetapi kalian dapat menyaksikan gerhana Bulan tanpa peralatan apa pun dari mana pun. Untuk menyaksikan fenomena, masyarakat cukup mengarahkan pandangan sesuai arah terbit dan terbenamnya Bulan.

Bulan akan redup menjadi warna kusam sebelum berubah menjadi merah darah, dan warnanya dapat bervariasi secara signifikan dari satu gerhana ke gerhana berikutnya tergantung pada partikel di atmosfer planet kita. "Kita tidak perlu menggunakan alat bantu optik, kecuali hendak mengabadikanya dalam bentuk citra atau rekaman video," kata Andi Pangerang, Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN dikutip situs resminya.

Nah, bagaimana ni sahabat Hoecken? Apakah ada yang sudah mencoba melihat fenomena unik ini? Semoga ke depan kita umat manusia masih diberikan kesempatan untuk melihat fenomena unik lainnya ya. Demikian artikel ini dibuat, salam sehat dan Bahagia. Salam Hoecken

By : Oktaviani Harlita

Bagikan Ke: