Berkembangnya IPTEK telah mengenalkan kita kepada Bioteknologi Konvensional. Bioteknologi memunculkan banyak solusi baru untuk menghadapi krisis kepunahan sumber daya. Yang akan dibahas pada artikel kali ini adalah mengenai Bahan Bakar Alternatif. Seperti yang kita kenal, Bahan Bakar Minyak (BBM) atau minyak bumi telah diperingatkan penggunaannya karena merupakan sumber daya yang terbatas, sehingga penggunaannya harus dihematkan atau diminimalkan untuk menghindari kepunahan. Salah satu upaya mengurangkan pengguna BBM ini adalah dengan penciptaan Bahan Bakar Alternatif melalui bioteknologi yang mengolah limbah ternak menjadi bahan bakar.
Limbah ternak yang awalnya hanya digunakan sebagai pupuk tanaman dan pupuk pertanian, sekarang telah ditemukan potensi barunya yaitu sebagai sumber energi baru yang bisa menggantikan bahan bakar minyak. Sumber-sumber energi biomassa berasal dari bahan organik. Apabila biomassa tersebut dimanfaatkan untuk menghasilkan energi, maka energi tersebut disebut dengan bioenergi. Salah satu bentuk bioenergi adalah biogas. Pembuatan biogas adalah adanya dekomposisi bahan organik secara anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk menghasilkan gas yang sebagian besar adalah berupa gas metan (yang memiliki sifat mudah terbakar) dan karbon dioksida, gas inilah yang disebut biogas.
Pembuatan biogas ini melelaui proses dekomposisi anaerobik yang dibantu oleh sejumlah mikroorganisme, terutama bakteri metan. Suhu yang baik untuk proses fermentasi adalah 30-55°C, dimana pada suhu tersebut mikroorganisme mampu merombak bahan bahan organik secara optimal. Hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri adalah gas metan dengan komposisi kotoran sapi dan campuran kotoran ternak dengan sisa pertanian. Jenis gasyang terlibat dalam pembuatan biogas ini juga ada Biogas, Campuran kotoran + sisa pertanian: Metan (CH4), Karbon dioksida (CO2), Nitrogen (N2), Karbon monoksida (CO), Oksigen (O2), Propena (C3H8), Hidrogen sulfida(H2S), sedikit Nilai kalor (kkal/m2).
Dari penemuan energy baru dengan biogas, pasti ada produknya. Pembuatan energy biogas ini telah diterapkan pada Kampung Areng, dimana Kampung ini telah berhasil menghasilkan energi dari kotoran sapi, hingga meraih penghasrgaa sebagai Desa yang mandiri energy dan pangan. Hasil pembuatan biogas dilakuakn melalui kotoran sapi, dan bahan lainnya yang dicampurkan pada satu wadah yang akan difermentasi, lalu dipanaskan untuk menghasilkan energi yang langsung disalurkan kedalam perumahannya.
Walaupun penemuan ini merupakan inovasi yang positif untuk kemajuan sumber daya kedepannya, ada juga dampak negatif yang terdapat dalam penemuan ini. Dengan berkembangnya industri bahan bakar alternatif, lingkungan juga akan mengalami gangguan. Dengan pembuatan biogas yang menggunakan bahan kotoran ternak, lingkungan sekitar industri akan terganggu, yang akhirnya mrnghasilkan lingkungan ysng kumuh dan kurang baik untuk dihidupi serta meningkatnya kesenjangan sosial dengan lingkungan yang jauh dari industri.
Terwujudnya 2 sisi lingkungan yang terpengaruhi dan tidak terpengaruhi oleh adanya industri bahan bakar alternatif ini mengakibatkan kesenjangan sosial dimana dapat mengancam persatuan dan perdamaian antara masyarakat. Kesenjangan sosial lingkungan ini dapat membangun perselisihan antara penghuni dari 2 lingkungan yang terlibat, dimana dapat meningkatkan rasa iri, ataupun saling merendahkan yang merupakan sikap-sikap yang mengancam persatuan dan perdamaian di suatu negara.
By: Cedric Singlie - XII IPS