Halo sahabta Hoeken,
,asih terkait dengan bioteknologi nih. Penulis mengambil dari beberapa sumber yang menjadi referensi hingga tersusunlah artikel ini. Jika sahabat Hoecken penasaran mengenai topik diatas, yuk..kita lanjutkan membacanya.
Perkembangan teknologi manusia semakin berkembang dan canggih. Sehingga dapat memudahkan setiap pekerjaan di segala bidang. Walaupun eksistensinya berdampak pada berbagai perubahan seperti sekarang. Tidak peduli dengan seberapa canggihnya teknologi pada masa itu, para peneliti tetap terus mengembangkan teknologi secanggih mungkin hingga mencapai batas ciptaan Tuhan salah satunya adalah bioteknologi.
Bioteknologi sendiri sudah menjadi keperluan hidup manusia sehari-hari salah satu contohnya adalah rekayasa genetika. Rekayasa genetik sendiri adalah teknologi yang mengubah struktur-struktur gen secara langsung untuk menghasilkan organisme yang diinginkan. Gen tersebut diubah dengan cara menghapus atau menambahkan DNA dari organisme lain. Menghilangkan atau menghapus gen yang rusak dengan gen yang baik atau menambahkan gen baru yang dapat menambahkan sifat yang positif pada inangnya merupakan tujuan dari penciptaan teknologi ini.
Sebelum adanya penghapusan dan pemasukkan gen, dulunya manusia sering menggunakan perkembangbiakkan secara selektif dengan mengawinkan yang terbaik dengan yang terbaik agar dapat melahirkan individu yang memiliki kelebihan yang sama-sama dimiliki oleh induk serta jantannya. Setelah itu, pada tahun 1970 seterusnya mulai dilakukan banyaknya penemuan – penemuan terkait dengan rekayasa genetika. Dimulai dari penciptaan molekul rekombinan oleh Paul Berg pada tahun 1972, dihasilkannya bakteri yang merupakan organisme transgenik pertama oleh Herbert Boyer dan Stanley Cohen pada tahun 1973, penciptaan hewan transgenik pertama dengan menggunakan tikus oleh Rudolf Jaenisch pada tahun 1974, munculnya pertama kali perusahaan jenis baru yang berfokus pada rekayasa genetik bernama Genentech yang sudah menghasilkan protein manusia dari Esherecia coli dan insulin manusia rekayasa genetik pada tahun 1976 dan 1978 yang kemudian rekayasa genetik mulai dianggap sah pada pemasaran dan penelitian oleh Mahkamah Agung Amerika Serikat, dan seterusnya hingga sekarang.
Pada selama itu, rekayasa genetik sangatlah membantu kehidupan manusia. Contohnya dari produk makanan berkualitas, pengobatan suatu virus atau penyakit, pemulihan lingkungan, dan perbaikan hewan maupun tumbuhan. Karena itulah rekayasa genetik memiliki potensi yang luar biasa, tetapi naluri manusia akan rasa penasaran akan terus meneliti tidak peduli semaju apapun ataupun mencapai batasnya.
Akan tetapi, lantas terdapat kemungkinan jika rekayasa genetik akan digunakan untuk suatu kepentingan saja. Maka, jika saja terjadi perang atau pengancam nyawa maka teknologi seperti rekayasa genetika dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja fisik tentara secara signifikan yang bahkan melebihi batas manusia biasa. Peneliti di Amerika sendiri telah berspekulasi akan ciptaan baru tentang tentara super yang dapat memiliki peningkatan dalam kekuatan, kecepatan, vaskularitas, toleransi rasa sakit, stamina, dan daya tahan yang luar biasa hanya dengan melakukan pola makan serta olahraga yang baik seperti layaknya manusia biasanya. Hal tersebut dilakukan dengan cara menyuntikan DNA secara langsung ke dalam otot, penyisipan sel hasil rekayasa genetika, dan dimasukkan ke dalam tubuh melalui virus.
Di China sendiri sudah mulai meneliti dan membangun tentara yang memiliki kekuatan super melebihi manusia biasa seperti di komik dan cerita fiksi yang bernama “Super Soldier”. Karena teknologi sendiri sudah menyelamatkan masalah-masalah besar yang pernah terjadi di masa lalu. Akan tetapi, teknologi akan dianggap berbahaya dan ditolak oleh agama semua agama jika digunakan untuk menghancurkan atau memusnahkan umat serta ciptaan Tuhan.
Penyuntingan DNA dilarang di banyak negara, termasuk China. Biasanya dibolehkan dalam situasi khusus dan hanya dibatasi untuk embrio hasil bayi tabung yang gagal. Masih ada persyaratan lain, embrio tersebut dihancurkan dan tak dipakai untuk membuat bayi.
Teknologi merupakan sebuah perumpamaan yang berbunyi “Bagaikan sebuah pedang dengan dua bilah” yang memiliki makna bahwa teknologi sendiri merupakan berkah dan harapan bagi manusia sekaligus kutukan yang akan membawa bencana dan kehancuran yang membekas yang akan datang. Sama seperti bioteknologi yang sudah mencatat Sejarah dan terus mengembangkan perkembangan manusia hingga sekarang.
By: Laudie Gautama Rusdianto – 12 IPS