Liga pelajar, yaaaa itulah turnament besar dalam ajang bela diri taekwondo. Begitulah, setelah vakum 3 tahun aku langsung dipilih untuk mengikuti turnament. Apalagi langsung ke turnament besar. Ini mungkin gara-gara aku lolos seleksi saat ekstra taekwondo ketika aku menang bertarung melawan 2 temanku. Aku pun juga heran kenapa aku bisa terpilih, padahal sudah lama tidak mengikuti ekstra dan sekali saya melakukan tendangan putar saja dapat membuat pinggangku encok, itu sangat sakit kalian tau. Dan juga aku sudah kenyang dengan tendangan yang dilakukan teman-teman terhadapku.
Perjalanan dimulai ketika aku berangkat pagi menuju sekolahku tercinta, ehehehe…yaitu sekolah SMA Pangudi Luhur bernardus. Ketika aku menjadi orang yang pertama datang, aku langsung menyiapkan peralatan seperti helm, body protector dan lain-lain. Tidak lama kemudian, satu persatu dari kita sudah berkumpul. Kita memberikan nama “SMA PL” pada setiap peralatan agar tidak tertukar ketika dipertandingan. G.Fighter…itulah nama tim yang diberikan oleh sabeum atau guru kita, yaitu sabeum Ubed. Setelah itu, kita memasukan peralatan ke mobil pak nanang. Kita pun berkumpul melingkar dan berdoa yang dipimpin oleh pak johan.
Setelah selesai berdoa, kita masuk ke dalam mobil. Aku, Jeje dan Steven masuk kedalam mobil sabeum Ubed, sedangkan Karel anak SMP, Christy, David serta pacarnya yaitu Talitha. Masuk kedalam mobil pak nanang dan kak tian. Ketika diperjalanan, kita mengobrol banyak hal. Yaaa kalian tau lah pembahasan para cowok apa. Paling hanya bahas hal-hal biasa. Yang tau tau aja. Ditengah perjalanan, jantungku mulai berdetak tidak biasanya, bukan karena melihat cewek, tapi karena gugup. Aku pun mencoba menenangkan diri sambil menimbrung candaan dan tersenyum. Meski itu hanya senyuman palsu.
Saat mobil kita sudah sampai tujuan, kita mencari parkir dan tidak dapat sama sekali. Akhirnya kita parkir di paling belakang dan aku terkejut melihat mobil pak nanang yang sudah sampai duluan. aku kira itu hanya mobil butut biasa, tapi ternyata cepat juga ya. Oke guys, jadiiii Dont Judge a Book by its Cover. Ah sok inggris…ya intinya jangan nilai dari penampilan saja. Aku juga melihat banyak peserta yang muka-mukanya mirip preman, aku menyangka pasti skill mereka bagus
Ketika masuk kedalam stadion, hawa panas, bau, berdesakan dan sempitpun mulai terjadi. Itu sudah seperti neraka bagiku. Toiletpun hanya 1 kamar mandi saja untuk ribuan orang. Aku sempat panggilan alam dan sudah ada yang mengantri, aku pun di teriaki dari depan pintu untuk segera cepat. Ditambah lagi kamar mandinya tidak memiliki kunci. Terpaksa aku harus mengganjal menggunakan kaki, toilet tersebut dipakai untuk pria dan wanita. Dikarenakan toilet yang lain sedang dalam perbaikan. Dari pada aku gila disitu, akupun segera menyelesaikan dan mencari jajanan diluar, kitapun membeli beberapa makanan dan aku makan coklat yang manis karena dunia ini pahit. Oke lanjut…setelah itu aku menonton pertandingan yang dimana para jagoan depan cewek pun beraksi…ahahahah bercanda. Maksudku pertandingan peserta yang sudah sabuk tinggi. Mereka bertarung satu sama lain. Banyak teknik yang mereka gunakan dan tidak aku ketahui. Ada yang tendang muter-muter kayak gangsing, ada yang ngamuk kayak orang kesurupan, ada yang bar-bar kayak orang mabok, ada juga yang nyantai kayak kalian pas besoknya PAS, wkwkwkwk bercanda ey, jangan baperan kayak kak tian…ehehehe maap kak. Eits tapi itu nggak main-main, sampai ada beberapa yang hidungnya berdarah. Memang sudah resiko menjadi seorang fighter dan assassin yang bertanding di EXP lane atau lebih tepatnya bertanding di lapangan.
Aku kira pertandingannya cepat, kata sabeumnya kita bertanding di siang hari…eh gataunya malah malam hari di jam 8, pasti aku sudah ngantuk. Saat siang hari, kita kembali kemobil untuk makan siang dan mengobrol. Aku dan Jeje bercanda dengan kak tian, Steven sedang sibuk dengan kegugupannya. David dan talitha sibuk bercanda dan foto-foto, karel sibuk main HP, sedangkan Christy nggak tau ngapain dan pak Nanang senyum serta tertawa melihat aku dan Jeje meledek kak Tian.
Setelah selesai makan, kita mengeluarkan peralatan dan memakainya. Akupun meninggalkan ponselku dimobil karena takut hilang. Karena kehilangan itu sakit. Akupun menonton beberapa jam dan hampir ngantuk. aku berniat balik ke mobil untuk mengambil ponsel. Aku lihat pak nanang lagi tidur dan aku minta izin untuk mengambil kunci mobil. Aku membuka pintu mobil dan meletakan kunci mobil di kursi dan sibuk membuka ponsel. Tanpa aku sadari, pintunya tertutup sendiri dan terkunci. Ahh…bodoh sekali aku, pintunya terkunci dalam keadaan kuncinya didalam mobil. Aku dan pak Nanang panik dan mencari cara namun hasilnya nihil. Aku mengabari teman-temanku di grup WA. David dan Talitha pun datang menghampiri dan membantu, namun tetap nihil. ini semua salahku karena aku ceroboh. Akhirnya kita diminta untuk balik ke tempat pertandingan karena pak Nanang akan menghubungi mekanik. Ketika balik ke pertandingan, kita melihat lawan kita berasal dari klub-klub yang berkelas, namun kita tetap tidak patah semangat dan terus berdoa.
Tiba giliran kita bertanding, dimulai dari Steven, kemudian David, lalu tiba saatnya aku yang maju ke panggung. Aku membuat tanda salib agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Ketika dimulai, aku langsung melancarkan tendanganku kearah lawan, lalu ia membalas, kita saling adu tendangan seperti mikey dan sanji. Menurutku, tendangannya tidak begitu hebat, tapi nafasnya kuat. Di ronde pertama, aku bisa menyamai kekuatan dan daya serang lawanku. Aku berhasil menjatuhkan dan mengenai kepala. Di ronde kedua, nafasku mulai lelah. Menggunakan tendangan ditambah lagi menggunakan pelingdung gigi yang menutupi mulut, sehingga harus ngos-ngosan lewat hidung. Aku tidak bisa bernafas lewat mulut dan tidak bisa melanjutkan tendangan ku, nafasku sudah lelah karena separuh nafasku ada di sana wkwkwkwk bercanda guys. Tapi ini serius, kalian bisa bayangkan ngos-ngosan saat berlari tapi tidak bernafas lewat mulut, melainkan melalui hidung. Aku tidak terbiasa untuk itu, mungkin sebagian dari kalian bisa. Lawanku menggunakan tendangan kearah kepalaku, karena aku tidak bisa membalas serangan dikarenakan lelah. Akhirnya aku menangkis menggunakan tangan kiri…dan PLAAKKK, jari tengah di tangan kiriku sakit. Tendangannya kuat, untungnya tidak kena kepala sama sekali. Bisa-bisa aku pingsan dan tidak sadarkan diri. Seandainya nafasku kuat aku pasti bisa melakukan berbagai serangan. Ternyata benar, kemenangan akan datang kepada orang yang bertahan. Sekuat apapun teknikmu, kalau nafas tidak kuat jadi percuma. Ibarat ketika main basket atau futsal, kalau lemparan dan tendangannya baik tapi nafas terbatas jadi percuma. Akupun kalah dan hanya mendapat medali perak. Aku bukan tidak bersyukur, namun hanya kurang puas.
Ini pertama kalinya aku mengikuti turnament dan langsung turun ke turnament besar, aku cukup bangga karena telah dipercaya untuk mewakilkan sekolah, meski hasilnya belum baik. Aku juga beryukur aku tidak terluka parah dalam bertanding. Untung saja tanganku menyelamatkan kepalaku. Aku tidak hanya mendapat pengalaman, aku mendapat banyak teman baru dan saling berbagi pengalaman. Mereka tidak merendahkan satu sama lain, tapi saling support dan memberikan semangat kekeluargaan. Nilai pancasila mulai tertanam disini.
Ketika sudah selesai, kita semua foto sembari menunjukan medali dan ketika hendak pulang. Aku bertemu lawanku dan dia sangat baik serta memberikanku semangat dan trik, saya juga bersalaman dan berpelukan sebagai tanda persaudaraan serta mengajaku untuk ikut lomba lagi. Ia membuat api didalam diriku menjadi membara sambil bertekad suatu saat kita akan akan bertemu kembali dan aku akan melancarkan tendangan ku ke kepalanya lagi serta mendapat medali emas. Aku tidak perlu berjanji, tapi aku pasti bisa. Kalah sekali bukan berarti kalah dikemudian hari, lelah boleh namun jangan menyerah, nikmati proses, meski aku gagal, namun aku bangga. Jika kita takut gagal dan memilih tidak ikut lomba, itu artinya kita sudah gagal duluan. Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Tetap semangat dan kobarkan semangat Pangudi Luhur
TAEKWONDO SMA PANGUDI LUHUR…SOLID SOLID SOLID!!!
By: Valentino Sanfito-XI IPA