Indonesia, sebagai negara agraris dengan penduduk yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, sangat bergantung pada padi sebagai makanan pokok. Permintaan yang terus meningkat karena pertumbuhan penduduk menjadi tantangan besar. Meskipun padi dapat beradaptasi dengan berbagai iklim, tanah, dan topografi, pertumbuhannya sangat terkait dengan kondisi lingkungan. Pembangunan cepat dan deforestasi berlebihan menyebabkan polusi udara meningkat, meningkatkan kadar CO2 di atmosfer.
Ketidakseimbangan lingkungan ini mengganggu keseimbangan alam, menyebabkan pola iklim yang tidak dapat diprediksi. Dampaknya termasuk musim hujan yang singkat, memicu kondisi kekeringan yang merugikan petani padi di Indonesia. Sebagian besar populasi, yang memiliki akar kuat di sektor pertanian, merasakan dampak langsung dari perubahan ini.
Untungnya ada Teknologi Rekayasa genetik pada tanaman padi (Oryza sativa) telah menjadi bagian integral dari industri bioteknologi, menghasilkan berbagai varietas padi transgenik di seluruh dunia. Keberhasilan teknik ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pemilihan gen, metode transformasi, sistem regenerasi tanaman, dan ekspresi gen dalam genom tanaman. Seiring dengan kemajuan biologi molekuler, kita sekarang memiliki potensi untuk mengubah sifat-sifat tanaman yang dulunya rentan terhadap kekeringan menjadi lebih tahan. Modifikasi genetik, baik melalui metode konvensional maupun teknologi rekayasa genetik, memungkinkan perbaikan sifat-sifat tanaman.
Teknologi rekayasa genetika beroperasi pada tingkat DNA, memungkinkan transfer gen spesifik ke dalam genom tanaman. Dengan pendekatan ini, hambatan-hambatan seperti hambatan seksual dapat diatasi, karena gen dari organisme yang memiliki sifat unggul dapat diintroduksi ke dalam genom tanaman.
Berbagai penelitian telah menunjukkan potensi besar teknologi rekayasa genetik dalam meningkatkan ketahanan tanaman terhadap tekanan lingkungan, termasuk kekeringan. Langkah-langkah ini membuka pintu untuk mengatasi tantangan global dalam ketahanan pangan.Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan oleh rekayasa genetik pada tanaman padi, perlu adanya keseimbangan antara kemajuan ilmu pengetahuan dan dampak lingkungan. Pengembangan varietas padi yang lebih tangguh melalui rekayasa genetik dapat menjadi solusi penting dalam menghadapi perubahan iklim dan meningkatkan ketahanan pangan dunia.
Namun, sambil mengoptimalkan teknologi ini, kita juga perlu memperhatikan aspek-aspek etika dan keamanan untuk memastikan bahwa penggunaan rekayasa genetik pada tanaman padi memberikan manfaat jangka panjang tanpa membahayakan keberlanjutan lingkungan dan kesehatan manusia.
By: Heber Glen Aleyeski Silitonga-XII IPS