Bayi tabung! Emang bisa? itulah pertanyaan yang sering ditanyakan oleh banyak orang saat mendengar kata “bayi tabung”. Sejak kemunculannya, bayi tabung telah menjadi perbincangan yang selalu dibicarakan oleh banyak pasangan yang ingin memiliki buah hati. Siapa sangka, keajaiban kehidupan bisa diraih melalui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Disini kita akan menelusuri tentang sejarah bayi tabung, bagaimana penemuan ini telah merubah harapan bagi pasangan yang mengalami kesulitan memiliki anak. Pengaruh teknologi terhadap kehidupan sehari-hari tak dapat diabaikan. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan keberhasilan prosedur bayi tabung.
Tetapi sebelum itu mari kita berkenalan terlebih dahulu dengan sejarah bayi tabung yuk!, Teknologi bayi tabung pertama kali dilakukan oleh ahli embriologi Wina Samuel Leopold Schenk pada tahun 1878, wow! Sudah lama yaa. Prosedur ini ia lakukan pada hewan kelinci dan marmot lhoo. Schenk mencatat bahwa pembelahan sel terjadi setelah sperma ditambahkan ke sel telur. Lalu pada tahun 1934 Gregory Pincus dan Ernst Vinzenz Enzmann juga mencoba fertilisasi in vitro dengan kelinci. Mereka mengklaim telah menghasilkan kehamilan pertama yang sukses menggunakan IVF, tetapi analisis studi mereka kemudian menunjukkan bahwa pembuahan mereka secara teknis terjadi in vivo, atau “di dalam tubuh,” daripada in vitro.
Nah karna sudah kenal dengan sejarah bayi tabung, kalian penasaran nggak sih dengan proses dari bayi tabung itu sendiri? Pastinya penasaran dong. Maka dari itu yuk kita cari tahu proses dari bayi tabung! Proses pembuatan bayi tabung itu melibatkan prinsip-prinsip bioteknologi yang telah berkembang sejak awal lhoo. Mari kita mencari tahu cara-cara konvensional yang digunakan dalam menciptakan kehidupan baru, menggali bagaimana prinsip-prinsip ini menyatu dalam prosedur bayi tabung. Prosesnya sendiri ternyata sangat panjang lhoo, yaitu melibatkan lima tahap diantara lain induksi ovulasi, pengambilan sel telur, pembuahan, persiapan embrio, dan penanaman embrio. Wahh, bisa kebayang ga sih seberapa susah proses dari bayi tabung?
Tetapi keberhasilan bayi tabung tak hanya membawa sukacita, tetapi juga memunculkan sejumlah permasalahan sosial. Beberapa diantaranya yaitu Ketidaksetaraan Akses. Mengapa yaa? Aalasanya karena teknologi bayi tabung sering kali mahal dan tidak terjangkau oleh semua lapisan masyarakat nih. Maka dari itu Hal ini dapat memperburuk ketidaksetaraan sosial dan ekonomi, dengan hanya sebagian kecil masyarakat yang dapat mengaksesnya. Dengan merangkum sejarah, merinci pengaruh iptek, menyelami prinsip-prinsip bioteknologi, mengeksplorasi permasalahan sosial, dan merasakan dampak di Indonesia saat ini, kita dapat lebih mendalam memahami kehadiran bayi tabung dalam kehidupan kita.
By: Annastasya Dwi Hapsari-XII IPS