021 2215 7991
kurikulumsmapl@gmail.com
Jl. Tol Jakarta-Cikampek Km 37
blog-img
05/09/2023

Tata Krama Makan

Administrator | Budaya dan Adat

Halo sahabat Hoecken, apa kabarnya hari ini? Saya yakin kalian pasti sudah sarapan hari ini, kalau belum ayo segera makan! Penelitian bilang bahwa sarapan itu baik loh, itu sangat penting, khususnya untuk para pelajar seperti kita.

Sarapan adalah salah satu cabang kegiatan dari subjek utama yang disebut "Makan" yang sudah jadi bagian penting dari kehidupan tiap-tiap manusia di muka bumi, bahkan untuk tanaman pun itu merupakan hal penting. Sejak munculnya mahluk hidup autotrof yang pertama di muka bumi ini, naluri "makan, memakan" sudah muncul dan berevolusi seiring berjalanya waktu, bahkan naluri "Dimakan" juga muncul sebagai bagian dari penyeimbang hukum alam, menjadikanya sebagai hukum alam yang mutlak.

Homo Habilis, yang dipercaya para peneliti sebagai manusia purba pertama juga tidak luput dari Hukum Alam ini. Dipercaya pada zaman pra-aksara, salah satu metode hidup paling kuno yang dipraktekan manusia purba adalah "Berburu dan meramu". Karena cara hidup inilah, tercipta juga cara hidup berpindah-pindah atau yang kita kenal sebagai "Nomaden". Seiring berevolusi manusia, ilmu sudah mulai berkembang, salah satunya adalah filsafat yang bercabang pada estetika. Estetika merupakan keindahan, sensitivitas, atau kesadaran yang berhubungan dengan persepsi sensorik adalah ilmu yang dipraktekkan pada setiap subtema kehidupan lainya, apalagi makan. Nenek moyang kita dahulu menggunakan tangan untuk menyuap nasi ke dalam mulutnya namun sekarang kita memakai sendok dan garpu, juga merupakan pengaplikasian dari estetika dan ilmu logika lainya dalam kegiatan "Makan memakan" yang sudah menjadi etika bagi semua kalangan jadi mari kita bahas.

Sendok dan Garpu adalah alat makan yang lumrah ditemui di kalangan Masyarakat Indonesia. Sendok dipercaya sudah ada sejak zaman Paleolitikum yang berlangsung sekitar 50.000-100.000 tahun yang lalu. Sendok di era tersebut dibuat menggunakan bahan dari alam, seperti cangkang kerang laut atau batu yang dipahat. Di zaman peradaban Mesir, sendok yang memiliki pegangan hanya digunakan untuk ritual keagamaan. Sendok memiliki bentuk yang lonjong seperti telur, dan juga ada cekung didalam-nya, sangat cocok untuk mengangkut benda yang berbutir-butir seperti nasi, bubuk, atau benda cair seperti bubur atau minuman mewah seperti teh. Sendok juga bisa dipakai untuk minuman untuk mengaduk dan membuat larutan tertentu. Sendok juga bisa memotong makanan dengan memanfaatkan permukaan pinggiran yang melengkung serta menipis, memiliki keunggulan secara mekanik melalui potensial dari bentuk sendok, dan juga tenaga kinetik dari pengguna sendok, menjadikanya sebagai alat pemotong efisien.

Garpu, merupakan teman paling akrab dari sendok (mengesampingkan pisau) dalah alat makan pasangan sendok yang mengisi peran sebagai penahan, ataupun penusuk dan pencabik. Garpu dipercaya pertamakali dipakai oleh orang-orang Mesir kuno dan orang-orang Quijia yang hidup di China antara 2400 dan 1900 Sebelum Masehi. Beberapa ribu tahun kemudian, garpu menjadi alat makan populer di bagian barat dan utara benua Eropa.Garpu merupakan peralatan dapur yang terdiri dari sebuah pegangan dengan beberapa gigi tipis di ujung yang lain. Sebagian besar garpu memiliki 3 atau 4 gigi. Beberapa garpu hanya punya 2 gigi. Garpu sebagai peralatan makan telah menjadi alat utama di Barat, sedangkan di Asia Timur sumpit lebih umum digunakan. Ada juga garpu yang digunakan dalam ilmu suara dan musik yaitu "Garpu Tala" karena mampu menghasilkan pantulan frekuensi. Garpu memilik bentuk bergigi yang berfungsi sebagai pengoyak atau menusuk dan mengangkut makanan keras yang bisa ditusuk dan diangkat ke mulut. Garpu juga bisa menahan makanan ketika pengguna hendak memotong sebuah makanan tapi makananya kabur-kaburan.

Sumpit, alat makan yang berupa 2 batang kecil ini terkenal di kalangan warga Asia Timur, lebih tepatnya Jepang, Tiongkok, dan Korea. Sumpit dipercaya dipakai karena mampu mengaduk bahan makanan dengan baik, khususnya bahan makanan yang dipotong-potong, dan mampu menjangkau makanan dalam air mendidih atau minyak panas. Sumpit pun ada banyak jenis sesuai budanya. Penggunaan sumpit mulai terkenal di masyarakat luas dipercaya pada masa Dinasti Han, sumpit digunakan sebagai alat makan. Ini terkait dengan ledakan populasi di seluruh China. Ledakan populasi menguras sumber daya dan memaksa juru masak untuk mengembangkan kebiasaan menghemat biaya. Mereka mulai memotong-motong makanan menjadi potongan-potongan kecil yang membutuhkan lebih sedikit bahan bakar untuk memasak. untuk cara memegangnya, lakukan langkah-langkah dibawah ini:

1. Batang sumpit pertama dipegang seperti memegang pensil yang dijepit di antara ibu jari, telunjuk, dan jari tengah.

2. Batang sumpit kedua diletakkan di antara jari tengah dan jari manis.

3. Pastikan kedua batang sumpit dalam keadaan sejajar.

4. Posisi kedua batang sumpit bisa dianggap benar jika bisa batang sumpit pertama bisa melakukan gerakan ke atas dan ke bawah secara berulang-ulang, sementara batang sumpit kedua dalam keadaan diam.

Setiap alat makan pasti ada etikanya sendiri, contohnya sumpit, beberapa etika sumpit sebagai berikut:
- Sumpit biasanya tidak ikut diayun-ayunkan bersama gerakan tangan ketika sedang berbicara, dipukul-pukulkan ke meja atau digunakan untuk mendorong piring dan mangkuk.

- Sumpit biasanya tidak dipakai untuk memilih-milih apalagi mengacak-acak makanan di piring lauk, dan makanan dilarang dikembalikan lagi kalau sudah diambil.

- Sumpit biasanya tidak digunakan untuk menusuk makanan seperti ketika menggunakan garpu, walaupun boleh saja digunakan untuk membelah sayur-sayuran atau kimchi yang masih berukuran besar.

- Sumpit biasanya tidak diletakkan begitu saja di atas meja, melainkan di atas serbet, di atas sandaran sumpit atau di atas mangkuk.

- Sumpit dianggap tabu untuk ditusukkan berdiri di dalam mangkuk berisi nasi karena menyerupai hio yang dinyalakan untuk mendoakan arwah orang yang meninggal.

Dan banyak lagi etika sumpit lainya yang patut sahabat Hoecken ketahui. Ketika makan di tempat lain pun banyak aturan tidak tertulis yang harus kita taati kalau mau dihormati. Berikut beberapa yang bisa dipraktekan oleh semua budaya yaitu:
1. Menunggu yang tua untuk mengambil makanan terlebih dahulu
2. Tidak membuat suara ketika mengunyah
3. Menghabiskan porsi yang disajikan dahulu, baru minta tambah
4. Menolak dan meminta makanan dengan sopan
5. Makan tidak terburu-buru
6. Cuci tangan sebelum makan

Selain untuk kenyamanan bersama, etika makan diatas juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan, apalagi tangan. Coba bayangkan......sahabat Hoecken pasti mempergunakan tanganya untuk melakukan banyak aktivitas yang menyentuh sesuatu, pasti kalian tidak tahu bakteri atau virus apa yang menempel di permukaan benda tersebut, makanya munculah etika "Cuci Tangan sebelum makan"

Dari semua penjelasan di atas, menurut saya, etika yang paling penting adalah, mengunyah dan menghayati rasa makanan dalam mulut kita. Coba Sahabat Hoecken ingat, kita adalah manusia berjenis Homo Sapiens, hasil dari evolusi manusia berabad-abad dan akhirnya jadi manusia modern. dari 32 gigi manusia, dengan 12 gigi pemotong dan pencabik, dengan 16 gigi penggiling, kita pasti sudah memakan banyak makanan entah itu tumbuhan maupun hewan. Ingat sahabat Hoecken, kita adalah omnivora yang diberkahi dengan kecerdasan untuk menyadari filsafat dan esetetika, janganlah kita makan terburu-buru dan menelan makanan dalam mulut kita seolah kita menelan air atau udara. Setiap makanan yang kita konsumsi pasti adalah sebuah mahluk hidup yang bernyawa dan kita menelan energi mereka dalam kita. Kita tak pernah berhak untuk mengambil nyawa mahluk hidup lain demi bertahan hidup, namun itulah siklus alam yang tidak akan luput bagi setiap hewan yang hidup di muka bumi. Adalah sebuah kewajiban kita untuk menghormati setiap nyawa mahluk hidup yang hilang ketika kita memakan mereka, kunyahlah dan rasakan setiap sel hidup yang sudah diolah dengan sepenuh hati, jangan lupakan itu.

Sampai disini dulu sahabat Hoecken, tulisanya memang panjang lebar dan suliit dibaca, tapi aku yakin past bermanfaat untuk kalian.

sampai ketemu di artikel selanjutnya!

Tertandan, RiJoNa - Yoriyas Joachim Napitupulu X B

Bagikan Ke: