Tarantula Biru Si Pengelabu Mata

18/04/2024

Tarantula Biru Si Pengelabu Mata

Administrator | Penelitian Sains dan Teknologi

Dalam tahun-tahun terkini, dunia biologi telah menyambut kehadiran spesies baru yang memukau, terutama dalam kelompok tarantula. Salah satu penemuan paling menarik adalah tarantula biru listrik atau secara ilmiah dikenal sebagai Chilobrachys natanicharum. Inilah spesies baru yang menakjubkan, ditemukan belum lama ini dan menyimpan sejumlah fakta menarik.

Nama Chilobrachys natanicharum diberi nama oleh sebuah perusahaan di Thailand yang memenangkan kampanye lelang penamaan. Namanya diambil dari nama dua eksekutif perusahaan, Natakorn Changrew dan Nichada Changrew. Penemuan tarantula biru listrik terjadi di hutan yang terpencil dibeberapa negara, seperti di negara Thailand yaitu hutan bakau dan di negara Amerika Selatan yaitu hutan Guyana. Ilmuwan terpesona oleh warna biru yang menyala pada bulu-bulu tarantula ini, yang membedakannya dari spesies tarantula lainnya.

Tarantula biru listrik memiliki tubuh yang kokoh dengan warna biru yang intens dan mencolok. Bulu-bulu halus yang menutupi tubuhnya memberikan efek bersinar ketika terkena cahaya, memberikan kesan listrik yang memikat. Dari warna tersebut, diperkirakan untuk mengusir hewan predator, untuk menarik perhatian lawan jenis yang akan dijadikan pasangan, atau untuk menyamarkan dirinya.

Namun, penjelasan mengenai fenomena warna biru pada tarantula ini masih menjadi misteri. Tetapi diperkirakan, warna biru ini dihasilkan dari struktur nanofotonik biologis pada rambut mereka, yang dapat memanipulasi cahaya untuk menghasilkan warna biru mencolok. Seorang profesor di Virginia Tech, Ling Li, menjelaskan bahwa fenomena warna struktural seringkali menghasilkan warna yang berbeda, mirip dengan efek yang terlihat pada bulu merak. Dalam kasus ini, warna biru tarantula tampak sedikit berubah, bergantung pada sudut pandang, dan berlawanan dengan warna yang dihasilkan oleh pigmen, yang tetap tidak berubah saat sudut pandang berubah.

Selain warnanya yang mencolok, panjang tubuh yang hampir tiga inci dan struktur tubuhnya juga membedakannya dari spesies tarantula lainnya. Menurut para peneliti, Chilobrachys natanicharum jantan memiliki karapas berwarna hitam dibagian atas tubuhnya, sedangkan Chilobrachys natanicharum betina memiliki rambut berwarna biru metalik dan ungu yang tersebar dikarapasnya.

Lalu menurut penelitian, tarantula biru listrik ini untuk menarik perhatian pasangannya saat kawin akan menggosokkan organ stridulasinya yang berbentuk seperti bulu ke permukaan. Dari gosokkan tersebut akan menghasilkan suara yang digunakan untuk berkomunikasi dengan tarantula lainnya.

Chilobrachys natanicharum memiliki perilaku adaptasi yang unik. Mereka dapat hidup di lubang pohon yang memiliki kondisi lembab dan licin, dan juga di tanah di hutan yang selalu hijau. Namun, ketika mereka berada di habitat hutan bakau, lingkungan alami mereka terbatas pada hidup di liang pohon karena pengaruh pasang surut air laut yang signifikan.

Penemuan tarantula biru listrik memberikan kontribusi besar pada pengetahuan kita tentang keanekaragaman hayati di hutan hujan Asia Tenggara. Lebih lanjut, hal ini menggarisbawahi pentingnya konservasi habitat bakau dan guyana untuk melindungi spesies-spesies baru dan mencegah kepunahan mereka.

Tarantula biru listrik, Chilobrachys natanicharum, membuka pintu penemuan baru dan memberikan daya tarik tersendiri dalam dunia biologi. Keberadaannya menegaskan pentingnya untuk terus menjelajahi keberagaman hayati di seluruh dunia dan berkomitmen pada konservasi lingkungan agar spesies-spesies indah seperti tarantula biru listrik tetap dapat ditemukan oleh generasi mendatang.

By: Frischelia Rahel Ardesta-XII IPS

Sumber: