021 2215 7991
kurikulumsmapl@gmail.com
Jl. Tol Jakarta-Cikampek Km 37
blog-img
15/05/2022

Selamat Hari Raya Waisak 2556 BE

Administrator | Agama

Hari Waisak merupakan salah satu hari besar keagamaan khususnya agama Buddha, untuk tahun ini Hari Waisak akan dirayakan pada Senin, 16 Mei 2022. Hari Waisak sendiri diperingati untuk memperingati kelahiran, pencerahan, dan kematian Buddha. Hari Waisak sendiri dalam bahasa Sansekerta juga disebut dengan Vesak atau Vaishakha. Tema waisak pada tahun 2566 BE/2022 M adalah “Jalan kebijaksanaan menuju kebahagiaan sejati”

Makna dan Sejarah Hari Waisak

Dikutip dari Buku Siswa Sejarah Indonesia karya Windriati, (2021: 135) dijelaskan bahwa Hari Waisak pertama kali diperingati pada tahun 1983. Sejarah Hari Waisak sendiri sangat panjang dan berhubungan erat dengan kebijakan Buddha dan memiliki makna tersendiri bagi umat Buddha. Hari Waisak menjadi salah satu momen bagi umat Buddha untuk menghabiskan seluruh hari suci ini di kuil dengan bermeditasi, melantunkan doa-doa dan menawarkan sedekah kepada biksu Buddha.

Di Indonesia, perayaan Hari Waisak mengikuti keputusan World Fellowship of Buddhist (WFB). Hari Waisak sendiri biasanya diperingati waktu bulan purnama dalam bulan Mei. Tiga makna utama dari Hari Waisak dalam ajaran umat Buddha adalah untuk memperingati kelahiran Pangeran Siddhartha, memperingati Pangeran Siddharta menjadi Buddha Gautama setelah mencapai penerangan agung/ sempurna sehingga mendapat gelar sang budha, dan mencapai parinibbana, serta memperingati kematian Buddha Gautama. Di momen hari Waisak mengajarkan kepada seluruh umat Buddha untuk berbuat kebajikan terutama dengan sesama manusia karena setiap manusia memiliki derajat yang sama di mata Tuhan, dan yang terakhir adalah sebagai hari untuk mensucikan diri dan menyempurnakan ibadah.

Tradisi Perayaan Waisak di Indonesia

Dikutip dari beberapa sumber, perayaan Waisak di Indonesia sendiri perayaannya biasanya dipusatkan di Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah Indonesia.

  1. Megelang, Jawa Tengah

Ada beberapa rangkaian acara yang digelar di Candi Borobudur. Saat puncak Waisak tiba, umat Buddha yang mengikuti Trisuci Waisak akan mengikuti kirab dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur sejauh 3 kilometer. Kemudian, mereka akan membawa perlengkapan puja bakti seperti replika sang Buddha, air berkah, api dharma, dan kitab suci Tripitaka. Terdapat prosesi unik yang disebut Pradaksina yang dilakukan umat Buddha dengan mengelilingi Candi Borobudur searah jarum jam sebanyak tiga kali sembari membaca doa. Dalam prosesi tersebut, mereka sambil membawa bunga teratai dan diiringi lagu “Buddhang Saranang Gacchami”. Prosesi Pradaksina memiliki makna mendalam bagi umat Buddha. Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan untuk merenungkan segala sifat luhur dari tiratana, yaitu Buddha, Dharma, dan Sangha.

  1. Jambi

Di Jambi, perayaan Hari Waisak digelar di wilayah Candi Muaro Jambi. Hampir sama seperti tradisi masyarakat Magelang, pada prosesi ini umat Buddha akan mengelilingi candi sembari melakukan sembahyag dan semedi yang dipimpin oleh Biksu. Di penghujung perayaan, lampu-lampu dan lampion akan diterbangkan ke langit. Festival Waisak ini dibuka untuk masyarakat umum, sehingga bisa dihadiri oleh siapapun selain umat Budhha.

  1. Yogyakarta

Di Yogjakarta, Hari Raya Waisak digelar dengan melakukan Kirab Agung Amisa. Ritual dilakukan dengan mengarak replika Sang Buddha sambil membawa berbagai sesajen menuju Vihara terdekat. Arak-arakan dimulai dari Desa Gunung Kelir, Girimulyo. Umat Buddha yang mengikuti prosesi ini akan membawa aneka sajen yang meliputi nasi tumpeng, air Waisak, dan api menuju pelataran Vihara Giriloka. Tidak lupa, umat Buddha juga akan melakukan sembahyang, melantunkan doa-doa, dan membaca paritta suci Waisak (buku suci) hingga puncak Waisak tiba. Pelaksanaan tradisi ini dilakukan untuk mengenang ajaran Guru Agung Buddha Gautama.

Mari jadikan Hari Waisak menjadi momen refleksi, kedamaian, dan kebahagian serta memberikan manfaat kepada orang lain. Terkhusus untuk Sahabat Hoeckens yang beragama buddha, jadikan momen ini sebagai cara untuk menemukan jalan kebijaksanaan dan kebahagiaan sejati dan mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, Tuhan memberkati.

By : Leads

Bagikan Ke: