Kisah Kasih Di Sekolah
Administrator | Bahasa & Humaniora
Cinta satu sekolah adalah hal yang sangat umum untuk kalangan anak muda saat ini. Orang-orang biasanya mulai berpacaran saat SMA di masa remajanya. Jatuh cinta adalah hal yang wajar terjadi di kalangan remaja, namun tahukah kamu dampak baik atau buruk dari cinta satu sekolah?
Pacar adalah orang spesial dan berarti bagi remaja, menggantikan teman yang sebelumnya adalah segalanya. Bahkan ada istilah bahwa pacar adalah sahabat tetapi sahabat belum tentu pacar. Adanya hubungan berpacaran ini dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar di sekolah. Namun, dampak baik atau buruknya dari berpacaran ini hanya dapat dilihat dari sehat atau tidaknya hubungan tersebut. Dalam hubungan yang sehat, kita merasakan kebahagiaan, kepuasan, dan pertumbuhan bersama pasangan kita. Jika hubungan berpacaran dijalani dengan sehat, maka berpacaran dapat memberikan dampak baik seperti meningkatnya semangat belajar dan prestasi sekolah. Harapan dan dukungan pasangan dengan berpacaran dapat menjadi dorongan untuk saling memberikan semangat dan motivasi untuk lebih giat dalam belajar, sehingga prestasi belajar mereka meningkat dan dapat membanggakan.
Namun, jika hubungan tersebut tidak dijalani dengan baik, berpacaran bisa memberikan dampak buruk pada prestasi di sekolah dan gangguan mental pada pasangan tersebut. Berdasarkan jurnal China Education Panel Survey (CEPS), jatuh cinta membuat remaja semakin sensitif secara emosional. Awalnya senang kemudian berubah menjadi sedih, terkadang rindu namun juga cemburu. Sensitivitas secara emosional tersebut dapat menjadi gangguan dalam pembelajaran dan menyebabkan perubahan perilaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pacaran berpengaruh terhadap akhlak sebesar 87,8% sedangkan sisanya sebesar 12,2% disebabkan oleh faktor atau variabel lain.
Jatuh cinta melibatkan emosi yang sangat kuat. Bisa merasakan kebahagiaan dari dicintai, tetapi bisa juga menyebabkan stress sampai susah fokus. Oleh karena itu, ada baiknya kita menjaga hubungan yang baik dengan pasangan kita, dan tetap mengutamakan pendidikan demi masa depan kita masing-masing. Salam Hoecken!
By: Natasha Kinsky-XIB
