021 2215 7991
kurikulumsmapl@gmail.com
Jl. Tol Jakarta-Cikampek Km 37
blog-img
05/06/2022

5 Juni 2022 Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Administrator | Sejarah

Minggu 5 Juni 2022 diperingati oleh sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Cikal bakal terjadinya konferensi Hari Lingkungan Hidup Sedunia itu, diserukan usai kondisi lingkungan pada masa 1960-an hingga 1970-an yang sangat memprihatinkan dan menimbulkan kekhawatiran masyarakat dunia. Dalam sidang umum PBB bersamaan dengan konferensi lingkungan hidup di Stockholm, Swedia, 5-16 Juni 1972 diputuskan bahwa Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap 5 Juni dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global mengenai kondisi lingkungan.

Salah satu masalah lingkungan yang merebak kala itu adalah wabah penyakit Minamata yang menyerang negara Jepang. Minamata sendiri merupakan sindrom yang merusak fungsi saraf. Minamata sendiri merupakan sindrom yang dihasilkan dari asap yang ditimbulkan pembakaran hutan di berbagai wilayah untuk pembangunan pada kisaran tahun 1960. Meski dampaknya tidak serta merta, tetapi akibat yang ditimbulkan benar-benar sangat mempengaruhi kondisi kesahatan masyarakat.

Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2022 dibuat sama seperti 50 tahun yang lalu yaitu “Only One Earth” (Sustainably in Harmony with Nature). Artinya, Satu-satunya Bumi (Keberlanjutan Harmoni dengan Alam). Swedia, terpilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan Hari Lingkungan Hidup Sedunia bertepatan dengan peringatan 50 tahun Konvensi Stockholm (1972), yang telah melahirkan sebuah traktat internasional pertama, dengan fokus terhadap perlindungan lingkungan dan kesehatan umat manusia terhadap bahan kimia beracun.

Dengan demikian masyarakat diharapkan mampu mengambil atau mencetuskan tindakan positif demi melindungi lingkungan, alam sekitar, dan bumi sebagai planet yang dihuni. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI telah memutuskan untuk menggunakan tema Indonesia yaitu "Satu Bumi untuk Masa Depan".

Manusia memang tak dapat dipisahkan keberadaannya dengan alam semesta. Kehidupan manusia senantiasa bergantung kepada alam, bilamana ekosistem alam terdegradasi maka potensi ancaman keberlangsungan hidup umat manusia pun otomatis bakal terganggu. Lewat pertumbuhan penduduk yang melaju sesuai deret ukur bakal membuat ekosistem menjadi kian kritis bilamana tidak dibarengi dengan kepedulian guna terus menjaga kelestarian alam.

Konservasi alam bukan hanya sebatas melakukan penanaman pohon namun juga wajib memperhatikan satwa dan ekositem yang ada di dalamnya. Untuk menunjang keberhasilan ini dibutuhkan komitmen, kerja keras, dan keberlanjutan gerakan penyelamatan alam yang solutif dan terukur hasilnya.

Momentum ini ditujukan guna meningkatkan kesadaran global terhadap urgensi guna mengambil tindakan yang positif bagi kelestarian lingkungan. Disadari bahwa problema lingkungan di sebuah negara bakal menimbulkan efek domino di negara atau wilayah lain. Salah satu kerusakan lingkungan yang wajib fokus diantisipasi adalah perubahan iklim. Hal terakhir ini akibat pemanasan global telah memberi berbagai dampak terhadap kehidupan. Gejala ini ditandai antara lain dengan meningkatnya frekuensi curah hujan dengan intensitas yang sangat tinggi, ketidakpastian musim hujan dan kemarau, serta timbulnya berbagai bencana, seperti kekeringan, banjir, badai, maupun longsor.

Sudah tiba saatnya kita untuk berhenti berwacana dan menempuh langkah konkret mengubah gaya hidup demi penyelamatan alam. Hal mana dapat dimulai dari diri sendiri, dari hal terkecil, dan dilakukan saat ini juga. Pada akhirnya, beberapa upaya nyata dapat kita lakukan, antara lain 3R (reduce, reuse, recycle), menanam tanaman di halaman rumah, memanfaatkan beberapa tempat yang bisa di daur ulang, atau menggunakan barang yang bisa digunakan berulangkali. Bagi sahabat Hoecken, apalagi sekarang sudah mulai masuk ke sekolah, silakan membawa bekal makanan dari rumah serta tempat yang bisa diguanakan berulangkali. Selain lebih ekonomis, juga turut mengurangi sampah terutama anorganik. Jika kita tidak mau berubah, maka alam yang akan mengubah kita. Alam mulai tidak lagi bersahabat dengan kita. Selamatkan alam dan jadikan setiap hari sebagai hari lingkungan hidup guna terus menjaga kelestarian alam.

Diambil dari beberapa artikel dan di edit oleh : Leads

Bagikan Ke: