021 2215 7991
kurikulumsmapl@gmail.com
Jl. Tol Jakarta-Cikampek Km 37
blog-img
14/02/2023

14 Februari 2023

Administrator | Sejarah, Budaya dan Adat

Halo sahabat Hoecken, bagaimana kabarnya hari ini?

Selasa, 14 Februari 2023 apakah merupakan hari yang spesial bagi anda?

Jawabannya tentu bermacam-macam ya, ada yang bahagia banget, bahagia aja, biasa, atau bahkan ada yang sedang sedih. Namun kali ini penulis akan berbagi cerita dengan sahabat Hoecken tentang sejarah hari Valentine, yang diambil dari beberapa sumber serta bagaimana kita merayakannya.

Siapa sih yang tidak tahu kapan Hari Valentine dirayakan? Tentu hampir semua orang tahu bahwa Hari Valentine diperingati setiap tanggal 14 Februari. Peringatan ini juga seringkali disebut sebagai hari kasih sayang. Walaupun sebenarnya kita semua bisa menyatakan kasih sayang kapan saja, tidak perlu menunggu hari khusus. Tapi momen spesial tersebut banyak dimanfaatkan banyak orang untuk menyatakan perasaan pada orang-orang yang dicintai. Momen Hari Valentine tidak hanya bisa kita tujukan kepada pasangan, tapi juga dapat kita tujukan kepada orang tua, sahabat, dan anak-anak tercinta. Tak heran bila hampir semua orang yang ada di berbagai negara merayakan Hari Valentine secara antusias. Mulai dari bertukar bunga, kado, coklat, atau hanya sekadar memberikan ucapan spesial.

Ada beberapa sumber yang menyatakan bahwa sejarah hari Valentine merupakan kisah cerita yang sangat menyedihkan dan jauh dari simbol dari kasih sayang, namun kenapa ya sampai saat ini Valentine identik dengan kasih sayang?

Sesungguhnya, perayaan Hari Valentine tercipta karena adanya kematian dari seorang imam dan uskup (pemimpin jemaat untuk Agama Katolik di Roma) di Terni, Italia yang bernama Santo Valentine atau yang dikenal sebagai Valentinus pada abad 270 M. Pada saat itu, St. Valentine merupakan seorang pendeta yang sangat taat dengan agamanya dan selalu membantu orang lain. Bahkan, dirinya juga seringkali membantu orang-orang yang beragama Kristen yang ingin melarikan diri dari penjara Romawi yang terkenal dengan kekejamannya. Salah satu bukti dari kekejaman penjara tersebut yaitu adanya perlakuan yang tidak manusiawi dan sering memukul serta menyiksa orang-orang yang ada di dalamnya.

Sebagai salah seorang pendeta, St. Valentine mengabdi kepada Kaisar Claudius II pada saat itu memerintah di Roma. Akan tetapi, tiba-tiba saja, Kaisar Claudius II memberikan sebuah keputusan bahwa para laki-laki yang masih lajang tidak diperbolehkan menikah dan harus menjadi bala tentara. Dengan adanya keputusan tersebut, maka pastinya St. Valentine menentang. Sebab Ia merasa bahwa keputusan tersebut sangat tidak adil. Walaupun begitu, St. Valentine masih memberanikan diri untuk melanggar keputusan itu dengan cara menikahkan pasangan muda-mudi yang tengah jatuh cinta. Tapi sayangnya, tindakan tersebut didengar oleh Kaisar Claudius II dan akhirnya St. Valentine mendapatkan hukuman karena pelanggarannya. Hukuman yang Ia terima berupa hukuman mati dengan cara dipenggal kepalanya.

Sebelum adanya proses hukuman mati tersebut, St. Valentine dimasukkan ke dalam penjara. Disana, St. Valentine sempat berusaha untuk menyembuhkan anak gadis dari kepala sipir penjara yang pada saat itu buta. Setelah anak gadis itu sembuh, kepala sipir penjara itu berniat untuk membalaskan jasanya dengan cara menyelundupkan sebuah surat. Surat itu ditulis langsung oleh St. Valentine yang jatuh cinta kepada anak gadis yang Ia sembuhkan.

Waow…sejarah yang menyedihkan bukan….

Namun, kita juga mendengar keromantisan yang dilakukan oleh Romeo dan Juliet, seperti yang penulis ambil dalam sinopsis yang dirangkum dari shakespeare.org.uk. Kisah Romeo dan Juliet mengisahkan tentang sepasang mempelai muda yang saling jatuh cinta namun terhalang karena kedua keluarga mereka saling bermusuhan. Cerita itu berlatar di Verona, Italia. Kisah itu dimulai dengan terjadinya pertempuran di jalan antara keluarga Montague, dan Capulet. Diantara permusuhan kedua keluarga itu muncul benih cinta dari anggota keluarga Montague, yakni Romeo Montague pada Juliet Capulet. Padahal Juliet saat itu akan dinikahkan oleh ayahnya dengan seorang bangsawan County Paris.

Namanya juga cinta, Juliet memilih untuk mengikuti kata hatinya. Ia dibantu para pelayannya untuk mengatur agar dirinya dan Romeo bisa menikah. Di tengah proses menuju hari pernikahan mereka, muncul insiden yang mengakibatkan kedua keluarga berbenturan semakin keras. Saat itu, Romeo ingin menghentikan pertempuran jalanan antar dua keluarga tersebut. Malang, hal itu malah mengakibatkan kematian sepupu Juliet itu sendiri, Tybalt. Karena kejadian itu, asa Romeo untuk bertemu dengan Juliet semakin jauh. Namun mereka tak menyerah. Juliet menjalani rencana yang dibuat oleh Friar-salah seorang tokoh yang dikisahkan membantu Romeo dan Juliet bertemu.

Rencananya cukup ekstrem, yakni memalsukan kematian Juliet. Ketika rencana itu mulai berjalan, pesan sandiwara itu tak sampai kepada Romeo. Ia percaya Juliet mati. Tak kuasa dengan keadaan itu, Romeo mengakhiri hidupnya di makam palsu Juliet. Kemudian, Juliet bangun dari makam buatan itu dan melihat jasad Romeo tergeletak tak bernyawa. Melihat sang kekasihnya mati, ia pun kemudian bunuh diri. Dari kejadian itu barulah kedua keluarga yang sama-sama berduka setuju untuk mengakhiri permusuhan mereka.

Cerita buatan penulis legendaris Shakespeare itu abadi sampai detik ini. Hampir setiap kisah yang menggambarkan percintaan antara dua orang terasosiasi kepada cerita tersebut. Lantas mengapa hal itu bisa terjadi? kisah Romeo dan Juliet sangat populer. Salah satunya adalah karena cerita tersebut menjadi bahan ajar para guru-guru sekolah menengah bahasa di Inggris. Salah satu alasan kenapa para guru sekolah menengah di Inggris merasa harus mengajarkan kisahnya adalah karena "Romeo dan Juliet cukup sederhana dibandingkan dengan kisah lainnya,"

Selain itu, kebanyakan orang-orang menyukai drama ini adalah karena banyak dialog yang bagus untuk dikutip. Selain itu, yang menjadikan cerita ini popular adalah glorifikasi adegan ikonik pada saat adegan Romeo memanjat balkon istana Juliet yang padahal dalam naskah dramanya yang asli tidak disebutkan soal balkon. Terlepas dari semua kutipan-kutipan atau adegan ikonik dalam roman Romeo dan Juliet, mahakarya Shakespears itu memang mengandung nilai sastra yang tinggi apalagi soal puisi.

Dari kedua cerita tersebut, bagaimana kita memahami tentang Valentine?

Penulis memaknai bahwa “kasih sayang” dari kisah yang disebutkan tersebut memerlukan suatu pengorbanan. Seperti ajaran kristen untuk mengasihi menjadi salah satu ajaran yang terus-menerus disebutkan. Menunjukkan kasih sayang bukanlah hal yang asing bagi Umat Kristiani, seperti yang tertera dalam kutipan ayat alkitab berikut:

Amsal 17: 17 “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.”

Yohanes 4: 7-8 “Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.”

Yohanes 13:34 “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.”

Galatia 5:14 “Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!”

Selanjutnya apa yang bisa kita lakukan untuk membuktikan kasih sayang kita kepada orang kita cintai? Jika kita menyayangi orang yang kita cintai tentunya mudah. Yang menjadi masalah adalah menyayangi yang menjadi musuh atau orang yang kita benci. Karena kita tentunya dituntut untuk mampu mengampuni dan melihat sisi positip dari orang tersebut.

Kalau mau memaknai kasih sayang dengan lebih umum, tidak terbatas pada pasangan muda-mudi, kita dapat memberi tanda kasih, entah berupa kartu atau kado sederhana, kepada orang-orang yang berjasa pada kita, kepada mereka yang sering kita minta bantuan, yang sering kita lupakan. Kartu atau kado ini bisa diberikan kepada orang tua, guru, sahabat, bahkan asisten rumah tangga kita, yang sebenarnya menjadi “sahabat” yang membantu kita setiap hari.

Peringatan hari Valentine jika hanya untuk merayakan persahabatan, itu tidak menjadi masalah, karena pada dasarnya merayakan kasih sayang itu tidaklah keliru asalkan tidak berlebihan. Maka jika acaranya hanya makan-makan atau jika yang berkumpul banyak pasangan muda-mudi, disertai dengan acara permainan, itu tidak menjadi masalah. Yang salah adalah jika kasih sayang itu diartikan keliru, yang mengarah kepada kehendak sendiri, di luar hukum Tuhan. Inilah yang harus dihindari oleh kaum muda mudi.

Terus bagaimana SMA PL Bernardus merayakannya? Kita tunggu tanggal mainnya di Hari Jumat, 17 Februari 2023 saat kegiatan ke Pangudiluhuran. See u……
By: Leads

Bagikan Ke: